Laporan Syamsul Azman I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Penulis novel Boy Candra mengungkapkan perasaannya pada media sosial Twitternya @dsuperboy, Selasa (31/3/2020).
Ia menjelaskan bahwa semenjak pandemi Covid-19 diumumkan di Indonesia, semakin banyak warga membagikan atau menyebarkan karya-karyanya versi PDF.
Padahal, menurutnya penerbit atau penulis sendiri tidak pernah membuat tulisannya versi PDF untuk dibagikan kepada masyarakat umum secara gratis. Akibat pembagian tersebut, penerbit dan penulis merasa sangat dirugikan.
“Kasian penerbit. Sudahlah penjualan buku terganggu sebab wabah, harus tetap ngasih gaji pegawai. Sekarang orang-orang enggak bertanggung jawab malah semakin rajin menyebar PDF bajakan. Udah enggak ada hati, enggak ada otak lagi,” tulisnya pada akun pribadinya.
Dari akun pribadinya @dsuperboy, yang memiliki 2,4 juta follower, ia menambahkan bahwa tindakan menyebarkan PDF tersebut adalah salah.
• Fakta Ayah Setubuhi 2 Anak Perempuannya Bawah Umur, Ditinggal Istri Jadi TKW hingga Ditangkap Polisi
• Ternyata Ini Hasil Pemeriksaan Swap Almarhum EY, PDP Corona asal Aceh Utara dari Balitbangkes RI
• Dinyatakan Positif Covid-19, Aktor Star Wars Andrew Jack Meninggal Dunia
“Buat beneran yang enggak tahu. Tapi terlanjur pernah nyebar PDF bajakan. Sudah stop sekarang. Jangan Teruskan. Kalau beneran enggak tahu dan stop. Kamu dimaafin, Tapi kalau terus nyebar padahal sudah tahu. Itu hati dan otakmu, sudah dimakan belatung? jadi enggak fungsi lagi,” tegasnya dari akun Twitter tersebut.
Sebelumnya, salah satu penerbit yang cukup terkemuka di Indonesia mentwitt pada akun Twitter mengenai banyaknya peredaran buku bajakan versi PDF.
“Penerbit TIDAK PERNAH mengeluarkan buku versi PDF. Jika kamu menemukannya, maka itu bajakan, ilegal. Yang menyebarkan, juga yang membaca, berarti sudah merampas hak-hak penerbit, penulis, editor, dan semua pekerja perbukuan. Bantu kami tegur orang-orang ini,” tulisnya pada akun Twitter tersebut.
Selain itu, novelis ini juga membuat tagar #tolakbukubajakan, sebagai upaya mengurangi tindakan-tindakan curang yang merugikan pihak lain.
Dari akun Twitter Boy berterima kasih kepada seluruh pihak yang menerima dan setuju dengan tagar #tolakbukubajakan.
“Terima kasih dukungannya. Buat yang merasa terganggu dengan gerakan #tolakbukubajakan ini. Mungkin kamu memang tidak pas dengan halaman sosial media kami. Silakan tinggalkan halaman kami dengan senang hati. Karena gerakan ini memang sudah fokus kami selama bertahun-tahun,” tulisnya.
Boy Candra juga mentwitt bahwa ia tetap akan terus menulis meski pembajakan tidak bisa dibendung.
Ia juga hanya berusaha mengubah keadaan agar tidak ada pihak yang dirugikan akibat pembajakan di tengah masyarakat.
“Terima kasih buat semua energi positifnya. Masih ada harapan untuk terus berjuang menulis cerita. Untuk terus belajar menulis cerita. Maklumi, jika hari ini banyak ngegas! Aku hanyalah manusia biasa yang tak pernah luput dari khilaf kumencoba mengubah semuanya segalanya,” ungkapnya.
Setelah diumumkan darurat Covid-19 di Indonesia, beberapa sektor termasuk perekonomian mengalami kendala.
Apalagi dengan adanya imbauan agar tidak keluar rumah bila tidak ada kepentingan, masyarakat membutuhkan hiburan agar tidak stres selama berdiam diri di rumah.(*)