Ilmuwan Australia Temukan Obat Corona, Ivermectin Bisa Hentikan Pertumbuhan Virus dalam 48 Jam

Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Penelitian yang dilakukan pada kultur sel di laboratorium tidak selalu sama dengan hasil pada orang terinfeksi virus.

Namun ini tidak mengurangi fakta bahwa Ivermectin efektif melawan berbagai virus saat dipelajari secara in vitro.

Aktor Ganteng Ini Memilih Jualan Nasi Goreng karena tak Bisa Syuting, Dampak Virus Corona

Antisipasi Virus Corona, HRD Bagikan Masker dan Semprot Disinfektan di Sejumlah Lokasi di Bireuen

Menkes Australia Berkata

Sementara itu, alih-alih memuji penelitian ini Menteri Kesehatan Australia Victoria Jenny Mikakos mendesak orang untuk tidak menyalahgunakan zat tersebut.

"Tidak ada alasan untuk membeli perawatan kutu kecuali jika Anda akan menggunakannya pada rambut anak-anak Anda," kata Mikakos di depan awak pers dilansir ABC.

"Saya hanya ingin menekankan hal itu karena kami telah mendengar tentang orang-orang di luar negeri yang telah mendengar tentang perkembangan potensial ini."

"Lantas menelan obat-obatan yang telah digunakan dengan cara yang sama sekali tidak pantas dan hasilnya meninggal," ungkapnya.

()

Seorang apoteker di apotek Farmasi Rumah Sakit Umum Toronto Immunodeficiency mengeluarkan Kaletra, obat AIDS yang dikenal sebagai protease inhibitor, 10 Agustus 2006 (GEOFF ROBINS / AFP)

Selama Lockdown, Mahasiswa Aceh di Malaysia Dapat Makan Gratis 3 Kali Sehari, Begini Kondisi Mereka

Mikakos mengimbau orang-orang agar tidak tergesa-gesa membeli obat hanya karena mendengar penelitian saja.

Sejatinya menurut Mikakos, obat ini adalah anti kutu jadi ilmuwan masih butuh waktu untuk terus mengembangkannya.

Menteri ini juga prihatin dengan orang-orang yang menimbun obat dan tidak mengindahkan orang lain yang lebih membutuhkan.

Sebelumnya, seorang pria di AS meninggal dunia di rumah sakit karena keracunan obat bahan kimia pembersih tangki ikan.

Sementara itu sang istri berbaring kritis di rumah sakit.

Diketahui mereka salah paham dengan obat itu, dan mengiranya klorokuin, anti-malaria yang disebut-sebut bisa membantu perawatan Covid-19.

Meski ada yang menyangsikan, Wagstaff merasa optimis terkait potensi Ivermectin ini.

Halaman
123

Berita Terkini