"Seperti kemunculan ular di beberapa tempat, anjing yang terus menggonggong bersahutan, dan ikan yang melompat-lombat di kolam," ungkapnya.
Selain perilaku aneh binatang menjelang gempa, para ilmuwan juga menandai adanya anomali prekursor gempa.
Prekursor gempa adalah sebuah anomali kondisi lingkungan fisis yang menjadi petunjuk akan terjadinya gempa.
"Prekursor dapat berupa anomali permukaan tanah, elevasi muka airtanah, dan emisi radon yang terjadi berbarengan," jelas Daryono.
"Radon merupakan unsur radioaktif, gas radon dipercaya akan keluar ketika batuan akan melepaskan stressnya, sehingga radon menjadi parameter penting dalam prekursor gempa bumi," imbuhnya.
Atas hal tersebut munculnya cacing di Solo Jawa Tengah belum dapat dipastikan sebagai petunjuk terjadinya gempa.
"Fenomena cacing di daerah tersebut berdiri sendiri, tidak didukung bukti-bukti alamiah lain beserta data anomali prekursornya," jelas Daryono.
Daryono mengungkapkan, jika tidak ada data dukung penguat lainnya maka munculnya cacing secara masal ke permukaan diduga diakibatkan perubahan kondisi cuaca, iklim, dan lingkungan yang mendadak.
"Termasuk kemungkinan terpapar bahan kimia seperti desinfektan dan lain-lain," imbuhnya.
Akan tetapi Daryono juga mengingatkan agar masyarakat senantiasa waspada.
"Karena wilayah kita memang rawan gempa sebaiknya kita selalu waspada, mengingat peristiwa gempa kuat dapat terjadi kapan saja, dimana saja, dan belum dapat diprediksi," ujarnya.
• Ini Rekomendasi IDI soal Ibadah di Bulan Puasa, Hindari Kontak Fisik dan Atur Jarak Antarjamaah
• Setelah Delapan Bulan, Mantan Ketua DPRK Aceh Utara Kembalikan Mobil Dinas
Viral di Media Sosial
Diketahui munculnya cacing tanah terjadi di Kota Solo.
Pasar Gede Solo menjadi salah satu lokasi munculnya cacing-cacing tanah tersebut pada Sabtu (18/4/2020) pagi.
Dilansir unggahan akun Instagram @ics__infocegatansolo, cacing tampak keluar melalui sela-sela ubin.