SERAMBINEWS.COM - Baru-baru ini tersebar kabar mengenai kondisi kesehatan pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un.
Ia dikabarkan tengah dalam kondisi kritis beberapa waktu lalu.
Dilansir dari cnn.com, kabar itu didapat oleh mereka dari salah seorang intelijen Amerika Serikat, Selasa (21/4/2020).
Disebutkan, kondisi pria usia 36 tahun itu sedang dipantau oleh para pejabat yang merupakan intilinjen AS.
Surat kabar online berbasis di Korea Selatan, Daily Nk yang berfokus terhadap pemberitaan Korea Utara melaporkan, Kim Jong Un telah menjalani prosedur operasi kardiovaskularnya pada tanggal 12 April 2020.
Ia kemudian mendapatkan perawatan di sebuah Villa yang berlokasi di Kabupaten Hyangsang.
Oprasi kardiovaskular yang dijalaninya disebut karena dampak dari obesitas, merokok yang berlebihan, dan terlalu banyak bekerja.
Munculnya berbagai rumor tentang kesehatan orang nomor satu di Korea Utara, situs berita Korea Utara, NK News melaporkan kondisi di ibukota negara tersebut, Selasa (21/4/2020).
• MPU Aceh Bolehkan Warga Shalat Tarawih di Masjid Asal Terpenuhi Syarat Ini
• Tuha Peut dan Tuha Lapan DPW PA Aceh Tengah Keberatan Atas Pemberhentian Ismuddin
• Jelang Ramadhan, Kapolres Abdya Bagi Ratusan Paket Sembako untuk Warga Miskin
Salah satu sumber dari Pyongyang, ibukota Korea Utara melaporkan kepada NK News bahwa tidak ada keanehan di kota besar itu untuk sementara waktu.
Sekolah-sekolah di sana sudah mulai dibuka kembali setelah libur panjang akibat Covid-19.
Penduduk lainnya yang berada di kota besar tersebut juga menyampaikan bahwa kondisi wilayah tersebut masih sama seperti biasanya.
Lebih lanjut, media tersebut berupaya untuk mengonfirmasi ke Gedung Putih pada hari ini.
Akan tetapi Gedung Putih menolak mengkonfirmasi berita buruk mengenai kondisi kesehatan Kim Jong Un.
Disebutkan, salah satu pejabat presiden Kim juga terlihat berupaya mengecilkan rumor yang telah beredar tersebut.
“Mengenai rumor tentang penyimpangan kesehatan ketua Korea Utara Kim Jong Un yang dilaporkan oleh beberapa media, kami tidak memiliki konfirmasi. Tidak ada tren khusus yang terdeteksi di Korea Utara,” kata juru bicara Kang Min-seok dikutip dari NK News.