Freeman mengatakan bahwa lebih dari satu hipotesis ini kemungkinan benar.
Hal ini terjadi karena kombinasi dari hal-hal ini atau beberapa pasien mungkin mengalami jari kaki COVID karena satu alasan sementara yang lain mengalaminya karena alasan lain.
"Mungkin saja itu spektrum," katanya.
Baru-baru ini muncul sebuah tweet tentang jari kaki COVID dari dokter Ilan Schwartz, spesialis penyakit menular di Edmonton, Alberta.
Dalam twitternya (@GermHunterMD) Schwartz mengatakan bahwa meskipun dia belum pernah melihat pasien COVID-19 dengan jari kaki bengkak dalam praktiknya sendiri, dia telah melihat pembicaraan para medis tentang ini.
Dia mengatakan beberapa orang meninggalkan komentar di unggahanya dan mengiriminya pesan pribadi menyampaikan pengalaman mereka dengan gejala tersebut.
Dalam webinar baru-baru ini di mana Schwartz mempresentasikan tentang virus corona kepada dokter keluarga di Calgary.
Kemudian, seorang anggota peserta mengajukan pertanyaan apakah dokter Schwartz atau orang lain telah melihat lesi pada jari-jari pasien COVID-19?.
Schwartz mengatakan bahwa meskipun masih dini dan sebagian besar kasusnya anekdotal, dia merasa cukup yakin bahwa jari-jari seperti radang dingin pada beberapa pasien COVID-19 adalah tanda penyakit tersebut.
"Tapi itu akan mengambil populasi yang sangat besar yang disurvei untuk dapat membuat temuan yang pasti, dan itu mungkin masih memakan waktu," katanya.
Pasien dengan jari kaki COVID cenderung lebih muda dan mungkin tidak memiliki gejala lain.
Dokter Lindy Fox, seorang profesor dermatologi di University of California mengatakan sebagian besar pasien COVID-19 mengalami jari-jari kaki yang sakit dan bengkak tampak lebih muda.
Banyak dari mereka juga tampak relatif sehat dan menunjukkan sedikit atau tidak ada gejala lain.
Fox menyarankan bahwa siapa pun yang mengalami gejala-gejala ini untuk dilakukan tes diagnostik untuk melihat apakah mereka saat ini terinfeksi dan tes antibodi untuk menunjukkan apakah mereka terinfeksi sebelumnya.
Namun, Fox mencatat bahwa jari kaki ungu yang meradang itu sendiri tidak selalu mengindikasikan seseorang terkena gejala COVID-19 .