SERAMBINEWS.COM - Seorang asisten rumah tangga (ART) di Semarang disiksa oleh majikannya.
Ika Musriati (20) harus menderita ketika bekerja dengan seorang majikan yang sering melakukan kekerasan terhadap dirinya.
Dilansir oleh Kompas.com, Ika Musriati masih ketakutan dan trauma saat ditemui di rumahnya di daerah Mlatiharjo, Citarum, Semarang.
Belum habis dia merasakan sakit, dirinya mendapatkan paksaan memakan sebanyak 50 cabai dan menenggak air mendidih hingga pita suaranya rusak dan harus menjalani operasi.
Saat kelaparan, ia hanya diberikan makanan yang sudah tak layak seperti nasi basi tanpa lauk pauk.
Ika mengaku telah dianiaya oleh pasangan suami istri di daerah perumahan Semarang Barat.
Ika bercerita, selama dia bekerja sejak bulan Agustus tahun lalu, penganiayaan dari majikannya itu harus ia terima setiap hari tak ada habisnya.
Luka sayatan Ika Musriati PRT yang menjadi korban pengaiayaan terhadap majikan saat ditemui di kediamannya Mlatiharjo Timur, Semarag, Selasa (21/4/2020). (Kompas.com)
Bahkan, dirinya harus menerima ancaman pembunuhan dari majikannya jika tidak menuruti perintah.
Derita yang dialaminya tak sebanding dengan gaji yang dijanjikan majikan hanya sejumlah Rp 1,6 juta per bulan.
Itupun baru diberikan penuh di satu bulan pertama.
Karena tak tahan dengan peringai majikannya, dia sempat berniat kabur dan minta pertolongan tetangga sekitar, namun tidak ada yang peduli.
"Dua bulan awal bekerja majikan masih berlaku baik. Sudah mulai betah, tapi di bulan ketiga mulai berlaku kasar dan mulai disiksa. Setiap hari saya disiksa oleh majikan saya. Pernah akan kabur dan minta tolong tetangga tapi enggak peduli," jelas Ika saat ditemui Kompas.com, Selasa (21/4/2020).
Ilustrasi - Seorang asisten rumah tangga (ART) di Semarang harus menderita karena kekerasan yang dilakukan oleh majikannya. (Pixabay)
Kondisinya Terbaru