"Namun, tiba-tiba ada tembakan yang mengenai massa. Kami belum dapat memastikan dari mana awal penembakan itu," ungkapnya.
Berkaitan dengan peristiwa itu, Danrem mengimbau kepada segenap lapisan masyarakat agar tidak terpancing ulah provokator yang ingin melihat Aceh kacau dan kemudian memanfaatkan situasi itu untuk kepentingan pribadi dan kelompok nya sendiri dengan menjerumuskan masyarakat ke jurang kehancuran dan saling curiga-mencurigai.(tim)
AGAM : Sebut Tak Ada Kontak Senjata
Serambi – Lhokseumawe
Pihak Penerangan Angkatan Aceh Merdeka (AGAM) kemarin segera mengklarifikasi “Insiden Paloh Lada” yang menimbulkan banyak korban jiwa.
AGAM mengatakan dalam peristiwa itu tidak terjadi kontak senjata serta tak ada anggota AGAM yang terlibat.
Kepada Serambi pada malam usai peristiwa itu terjadi (3/5/1999), pihak AGAM menjelaskan, tragedi berdarah di Desa Paloh Lada, persis di Simpang KKA Lhokseumawe, merupakan “Pekerjaan provokator yang ingin mengacaukan Aceh, lalu mereka membawa nama Aceh Merdeka.”
“Dan dalam aksi itu terlihat banyak ibu rumah tangga dan warga yang tani yang tumplek ke lokasi kejadian.”
AGAM mengaku menurunkan beberapa anggotanya ke lokasi.
“Hasil pantauan kami, ternyata tidak terjadi kontak senjata.”
Menurut data yang dikumpulkan AGAM di lokasi kejadian, korban yang tertembak itu bukan saja warga yang berkumpul di jalan saat terjadi peristiwa berdarah.
Tapi, warga yang baru turun dari bus juga tertembak.
“Malah, ada warga yang ditembak di dalam rumahnya,” kata AGAM.
Menurut AGAM, peristiwa itu merupakan kemarahan tentara atas hilangnya seorang anggotanya dua hari sebelum tragedi berdarah itu terjadi.
Kemudian, kata AGAM, pihak tentara mencarinya ke perkampungan.