Tragedi Simpang KKA

Hari Ini 21 Tahun Lalu, Tragedi Simpang KKA Aceh Utara yang Merenggut Puluhan Nyawa

Editor: Zaenal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kliping koran Harian Serambi Indonesia edisi Selasa 4 Mei 1999.

Sedangkan kaum lelaki lebih banyak berada di belakang.

Tidak diketa hui apakah susunan gerombol massa demikian terjadi secara kebetulan atau tidak.

Mahasiswa Peringati 17 Tahun Tragedi Simpang KKA

Enam truk

Secara kronologis peristiwa hari Senin dilaporkan, sekitar pukul 11.00 terlihat enam truk rombongan massa datang dan mereka berkumpul di Lapangan Bola Kaki Krueng Geukueh persis di antara dua pabrik pupuk PT AAF dan PT PIM.

Mereka bergabung dengan warga Krueng Geukueh sekitarnya hingga jumlahnya mencapai ribuan orang.

Massa lalu bergerak menuju simpang PT KKA.

Tapi di simpang jalan PT KKA, pasukan tentara dari Yonif 113 menghadang mereka.

Saat itu tidak terjadi bentrokan de ngan pasukan Yonif 113 yang tampak menyandang senjata di bahu.

Pada saat itu aparat minta massa agar bubar.

Tapi, ketika dialog itu sedang berlangsung, mendadak dari arah berlawanan muncul satu truk tentara satuan lainnya ke lokasi.

Warga setempat, mengaku sempat melihat, bahwa dari truk itu muncul lemparan batu-batu ke arah massa.

Kemudian beberapa massa memaki-maki sambil membalasnya dengan lemparan batu ke arah truk berisi anggota tentara tersebut.

Masyarakat tidak mengetahui jelas dari satuan mana anggota tentara itu, namun me reka mengenal jelas truk militernya.

Sesaat kemudian, terlihat puluhan tentara yang berada dalam truk melepaskan tembakan ke arah massa sehingga korban berjatuhan.

Pada saat itu terlihat massa lari kucar-kacir menyelamatkan diri.

Tapi suara letusan senjata masih tetap terdengar.

Saudi Hukum Penyebar Hoax, Pilih Penjara atau Denda Rp 11,7 Miliar

Halang rintang

Sementara itu, seusai shalat zuhur di Masjid Bujang Salim Krueng Geukuh, jamaah shalat tersebut sempat melihat serombongan wanita --termasuk anak-anak serta - dari arah barat Kota Krueng Geukueh tampak berjalan agak tergesa-gesa sambil berseru "Allahu Akbar!" berulang-ulang.

Mereka kemudian berlindung di Masjid Bujang Salim.

Sekitar pukul 13.10 WIB, di depan Koramil Dewantara tampak asap mengepul seperti ada pembakaran.

Pada saat bersamaan, hampir sepanjang jalan masuk ke Keude Krueng Geukuh tampak telah terpasang halang rintang dengan berbagai benda.

Termasuk di jalan lain dalam Kota Krueng Geukueh juga dipagari halang rintang.

Begitu juga jalan raya Banda Aceh-Medan dibarikade mulai dari pintu II masuk ke PT PIM hingga ke sebelah barat Krueng Geukueh.

Sekitar pukul 13.30 WIB, di Simpang Peut Krueng Geukueh terlihat beberapa pickap sedang mengangkut korban ke arah Klinik PT PIM di Jalan Nisam.

Warga yang berjaga-jaga di sepanjang jalan itu, tampak ramai-ramai membuka perintang jalan ketika angkutan korban menuju rumah sakit.

Begitu juga sebaliknya, ketika ambulan datang dari arah timur menuju lokasi.

Raungan ambulans yang berulang-ulang puluhan kali mengangkut korban, cukup memilukan telinga.

Di depan pabrik pupuk PT PIM terlihat pasukan Gegana Polri hanya berjaga-jaga.

Pasukan Gegana itu tampak menjaga kelancaran lalulintas bagi ambulans serta kendaraan-kendaraan yang mengangkut korban.

Situasi kawasan industri Krueng Geukueh dan Lhokseumawe Senin malam kembali tenang.(tim)

Berita Terkini