Karena rombongan tim sudah berangkat lebih dulu dari Medan, maka dirinya harus menyusul sendiri ke Surabaya.
“Saat itu, kami benar-benar sebagai sebuah keluarga yang utuh. Kami pemain diperlakukan sebagai anak, adik, dan teman oleh Bang Dimur,” kenang pemain kelahiran Lamreung, 17 September 1949.
Menurut M Daan, sosok Dimurthala tak bisa tergantikan dan ditandingi oleh siapapun ketika mengurus Persiraja ketika ikut kompetisi perserikatan, dan turnamen.
“Bagi Bang Dimur, juara adalah segala-galanya. Soal finansial untuk kelangsungkan Persiraja, itu menjadi tanggungjawabnya,” kata ayah lima anak ini.
Kecuali merasakan gelar juara perserikatan tahun 1980, M Daan bersama dengan Lantak Laju Persiraja pernah bermain di sejumlah even internasional.
M Daan bersama rekan-rekannya pernah tampil di turnamen King Cup di Bangkok, Thailand. Kemudian, Aga Khan Cup di Bangladesh.
Seperti diketahui, M Daan menghabiskan karier bersama Persiraja mulai dari tahun 1970 hingga 1981.
Selama menjadi pemain, dia sangat setia dengan Lantak Laju sampai gantung sepatu.
Hanya saja, menurut M Daan, dia tak sempat membela Persiraja ketika sudah berpindah home-base dari Blangpadang ke Stadion Lampineung.
“Sulit untuk mencari sosok seperti Bang Dimur yang berjuang habis-habisan demi Persiraja. Banyak sekali pengorbanan beliau untuk kejayaan Persiraja,” pungkas M Daan.(*)
• VIDEO - Ferdian Paleka Diplonco Napi di Penjara, Ditelanjangi, Dimasukkan ke Tong Sampah
• VIDEO - Seorang Warga Aceh Dikeroyok Hingga Tewas di Tangerang, Diduga Akibat Salah Paham
• VIDEO - Sebelum Ditangkap, Roy Kiyoshi Sempat Ramal Artis-Artis yang Terjerat Narkoba