Karena stadion telah berdiri, maka bisa diselenggarakan pertandingan enam besar di Lampineung, di antaranya yang bermain di Lampineung masa itu ada Manokwari, Persija dan beberapa klub lain.
• Liga 1 Terhenti, Pemain Persiraja Harus Kirim Video Saat Latihan di Rumah
Alasan dijadikan Nama Stadion H Dimurthala
Peran Dimurthala dalam pembangunan stadion begitu besar.
Bisa dibilang, tanpa ada dirinya, stadion tersebut tidak akan pernah terbangun.
Pemberian nama Stadion H Dimurthala, erat kaitannya dengan pembangunan stadion hanya memakan waktu kurang dari tiga bulan.
Ketika itu, Wali Kota Banda Aceh keberatan dijadikan nama H Dimurthala sebagai nama Stadion, karena namanya sudah direncanakan dijadikan sebagai nama jalan.
Namun, karena Dimurthala dkk berjuang habis-habisan, maka diputuskanlah nama Stadion sebagai Stadion H Dimurthala.
Alhasil selain nama stadion, nama H Dimurthala juga dijadikan sebagai nama jalan, tepatnya Jalan Stadion H Dimurthala, Kuta Alam, Banda Aceh.
• Kiper Persiraja Aji Bayu Putra, Kembali Bersawah Sejak Kembali ke Brebes
Perselisihan Karena Stadion
Meskipun Dimurthala memiliki pengaruh besar dan banyak pengorbanan untuk membuat stadion, ternyata tidak semua setuju Dimur membangun sebuah stadion.
Kala itu Dimur sempat berselisih dengan pejabat tertinggi di Aceh dan Kepala Dinas Provinsi.
Selain Walikota Banda Aceh kala itu yang keberatan, karena merencanakan nama Dimurthala dijadikan sebagai jalan, dari pihak yang lebih besar memberi tekanan kepada Dimur.
Para petinggi Aceh marah karena proses membangun stadion, menyebabkan jalan rusak akibat mengangkut tanah.
Apalagi saat stadion dibangun sedang musim penghujan, maka jalan banyak rusak.
Meski cuaca tidak mendukung, pengerjaan stadion tetap dilaksanakan oleh para tentara, sampai keluar ucapan dari Dimur kepada pejabat tersebut.
• Agus Suhendra Bek Bertahan Persiraja Tinggal Sebatang Kara di Mes Pemain Banda Aceh