SERAMBINEWS.COM - Seorang gadis berusia 16 tahun dari Desa Bilvant di distrik Chhota Udepur, Gujarat, India menjadi bulan-bulanan penduduk setempat.
Pasalnya, gadis itu diduga kawin lari dengan seorang pria beberapa hari yang lalu.
Insiden yang terjadi pada 21 Mei, video pemukulan dengan brutal itu beredar luas di berbagai platform media sosial.
Akun Twitter melawan kasus pemerkosaan India, @Rapesfreeindia mengunggah sebuah video yang berdurasi 1 menit yang menunjukkan kekerasan pada seorang gadis 16 tahun itu.
Video yang tampaknya diambil oleh seorang penduduk desa setempat, terlihat tiga pria bergiliran menghantam gadis yang tak berdaya di hadapan warga lainnya.
Gadis itu pertama kali dihantam dengan ranting kayu oleh salah satu dari tiga pria yang membantunya memegangi gadis itu.
• Bocah 11 Tahun Diculik dan Perhiasannya Dirampas, Korban Alami Kekerasan
• Pria Ini Curi 126 Pasang Sandal Tetangga, Dipakai untuk Berhubungan Seks
• Jubir Covid-19 Aceh: Hasil Rapid Test Reaktif, Belum Tentu Penderita Covid-19
Kemudian, dua pria lainnya secara brutal meninju wajah dan punggung gadis malang itu.
Terlihat, pria berbaju biru memegang gadis yang menggunakan baju merah khas India itu yang kemudian menarik rambutnya.
Hantaman keras bertubi-tubi mendarat di badan gadis itu.
Pukulan keras itu membuat gadis malang tersebut terjatuh dan tak berdaya.
Melansir dari News18.com, Senin (1/6/2020), Aksi kekerasan terjadi di hadapan ayahnya, yang terpaksa menyaksikan putrinya itu meronta-ronta kesakitan.
Investigasi oleh polisi mengungkapkan ketiga pria itu marah dengan gadis tersebut, karena dia kawin lari dengan seorang pria baru-baru ini.
• Nasib Malang Santriwati Dicabuli Guru Selama 4 Tahun, Korban Dipaksa Kirim Foto Tanpa Busana
• Cekcok dengan Pacar, Seorang Remaja Sebar Foto Syur Gadis 13 Tahun di Facebook
• Gadis 16 Tahun Disetubuhi Ayah Kandung dan Pamannya Selama 4 Tahun, Kini Korban Trauma Berat
Sesuatu yang mereka anggap tidak menghormati adat istiadat, kata Wakil Kepala Inspektur Polisi A V Katkad.
Laporan media The Indian Express menyebutkan pihak kepolisian distrik Chhota Udepur telah menahan 17 orang terkait dengan video viral itu.
Insiden itu dilaporkan pada 27 Mei setelah barang bukti berupa video dibawa ke kantor polisi.