Tugas utama desk ini adalah, menyusun calon Gubernur dan Wakil, Bupati dan Wakil serta Walikota dan Wakil dari internal (PA) maupun eksternal (partai) yang akan berkoalisi.
Misal, untuk kabupaten atau kota A, Partai Aceh akan berkoalisi dengan PNA.
• Ini Strategi Partai Aceh Sikapi Kondisi Politik Menuju 2022
Pada kabupaten atau kota B, Partai Aceh bisa dengan PAN. Untuk kabupaten dan kota C dan D, terbuka dengan PKS dan Gerindra.
Tapi, ada kabupaten dan kota E, Partai Aceh mengusung paket calonnya sendiri.
“Jadi, tidak dengan satu parpol dan semua itu tentunya, disesuaikan aturan dan perundang-undangan yang berlaku. Terutama perolehan kursi di DPR Aceh, DPRK (kabupaten dan kota),” ucap Saleh, begitu dia akrab disapa.
Selain itu, Mualem serta Abu Razak mengucapkan terima kasih atas partisipasi media pers dan masyarakat Aceh yang telah mencurahkan perhatiannya terhadap pelaksanaan Pilkada 2022 mendatang.
“Kami sadar, untuk membangun Aceh lebih baik tak bisa sendiri, tapi harus bersama-sama.
Partai Aceh secara terbuka siap menerima saran konstruktif dari berbagai elemen masyarakat Aceh seperti, ulama, akademisi, cendikiawan, aktivis LSM, pengusaha, mahasiswa dan aktivis perempuan,” demikian kata Mualem melalui Jubir PA, Muhammad Saleh. (*)
• Disangka Meminta Bantuan, Rupanya Wanita Miskin Ini Sumbang 90 Persen dari Gajinya Untuk Covid-19