Dua tenaga perawat tetap standby di ruang isolasi khusus pada jam kerja sif pagi, siang dan malam.
Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE- Ruang isolasi penanganan pasien positif terpapar Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Rumah Sakit Umum Daerah Teungku Peukan (RSUD TP) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), siap digunakan sejak akhir April lalu.
Hingga pekan pertama bulan Juni ini, ruangan isolasi khusus tersebut belum merawat satu pun pasien yang dinyatakan positif Covid-19.
Hal ini, dikarenakan daerah tersebut belum ditemukan kasus warga yang dinyatakan positif terpapar Virus Corona.
Sedangkan warga salah satu desa di Kecamatan Manggeng dinyatakan positif Corona berdasarkan rapid test, berlanjut hasil pemeriksaan swab, ditemukan sebelum RSUD TP memiliki ruang isolasi khusus penanganan untuk itu.
Sehingga penanganan pasien positif Corona tersebut dirujuk ke RSUD ZA Banda Aceh sampai pasien yang bersangkutan sembuh atau dinyatakan negatif Covid-19 pada 29 April lalu.
• Personelnya Berhasil Ciptakan Biogas dari Kotoran Lembu, Ini Pernyataan Kapolres Lhokseumawe
• Pemkab Abdya Larang PNS dan Tenaga Kontrak Nongkrong di Warung Kopi, Ini Sanksi Jika Dilanggar
• Isteri Bupati Pidie Abusyik Salurkan Bantuan untuk Lansia, Ini Lokasinya
“Meskipun belum ada pasien yang ditangani, dan sesuai instruksi bahwa tenaga medis tetap standbay di ruang isolasi khusus Covid-19,” kata Direktur RUSD TP Abdya, dr Ismail Muhammad SpB dihubungi Serambinews.com, Kamis (4/6/2020).
Dua tenaga perawat tetap standby di ruang isolasi khusus pada jam kerja sif pagi, siang dan malam.
Selain itu, tenaga dokter umum, dokter spesialis, petugas laboraturium, radiografer juga siap jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Sebagai ruang isolasi khusus, kata Ismuha, perawat dan tenaga medis yang bertugas di ruangan isolasi tersebut juga di-SK-kan oleh Bupati Abdya.
Jasa medis terhadap mereka juga diatur dan ditetapkan dengan Peraturan Bupati (Perbup) Abdya.
Ismail Muhammmad atus sering dipanggil Ismuha dilantik sebagai Direktur RSUD TP Abdya pada 28 Mei lalu, menggantikan dr Adi Arulan Munda, lebih lanjut menjelaskan, ruangan isolasi Covid-19 itu terdiri enam kamar.
Tiga kamar untuk penanganan atau merawat pasien terpapar Covid-19 dan setiap kamar hanya satu tempat tidur (satu bed).
Sedangkan tiga kamar lainnya diperuntukkan sebagai kamar petugas medis, kamar IGD khusus penanganan Covid-19, dan Poli untuk Covid-19.