Sedangkan rapid test terhadap pedagang di supermarket atau swalayan termasuk pedagang pasar tradisional, menurut Kepala Dinkes Abdya itu dilaksanakan dalam beberapa hari ke depan.
Sebab, usaha supermarket dan swalayan disurati dulu atau bisa juga petugas dinkes akan mendatangi lokasi usaha mereka guna diberitahukan tentang pelaksanaan rapid test massal.
Alat Rapid Test Tersisa Sekitar 200-an
Kadiskes Safliati lebih lanjut menjelaskan, alat rapid test yang masih tersedia sekitar dua ratusan (200-an) unit lagi dari 460 unit yang sudah diterima dari bantuan Dinkes Provinsi Aceh.
Pihaknya segera mengajukan tambahan alat rapid test ke provinsi untuk kebutuhan pelaksanaan program rapid test massal.
Karena alat rapid tersebut bukan saja digunakan untuk program rapid test massal juga untuk merapid warga perantau asal Abdya yang baru pulang dari luar negeri dan dari daerah zona merah di Indonesia.
“Hari ini (Rabu), kita merapid warga Tangan-Tangan yang baru pulang dari luar daerah masuk zona merah,” katanya. (*)