Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Wali Kota Subulussalam H Affan Alfian Bintang SE mendukung program Forum Dakwah Perbatasan (FDP) dalam pemberdayaan ekonomi ummat tanpa bunga di daerah ini.
Dukungan itu disampaikan Walkot Affan Bintang saat menjadi saksi penandatanganan MoU antara FDP dengan Koperasi Syariah Baitul Misykat, Kamis (11/6/2020) di ruang kerjanya.
Dukungan Wali Kota Affan Bintang seiring gebrakan Pengurus Pusat Forum Dakwah Perbatasan (FDP) bekerja sama dengan IIBF (Indonesian Islamic Business Forum) dan Koperasi Syariah Baitul Misykat akan menggelar program untuk memberantas riba di daerah perbatasan Aceh.
Walkot Affan Bintang pun berharap nantinya FDP melalui Baitul Misykat akan dapat bekerjasama dengan SKPD terkait, terutama Dinas Syariat Islam dan Baitul Mal.
• Daftar Khatib Jumat 12 Juni 2020 di Masjid Lhokseumawe, Aceh Utara, dan Bireuen
Menurut Walkot Affan Bintang program ini langkah FDP ini turut menyukseskan program pemerintah mensejahterakan masyarakat dengan menerapkan kaidah-kaidah syariat Islam.
“Alhamdulillah, hari ini tim dari FDP sudah melakukan pertemuan dengan Wali Kota Subulussalam juga jajaran pemerintah lainnya,” kata Ketua FDP dr. Nurkhalis, SpJP, FIHA, FAsCC dalam keterangan persnya kepada Serambinews.com.
• Jadwal Coppa Italia 13 dan 14 Juni 2020: Bigmatch Juventus vs AC Milan dan Napoli vs Inter Milan
Menurut Nurkhalis, dalam pertemuan tersebut tim memaparkan program yang akan dilaksanakan serta meminta adanya dukungan dari Pemerintah Kota Subulussalam.
Dikatakan, program tersebut diantaranya pemberdayaan ekonomi ummat dengan memberikan modal usaha dan modal kerja tanpa bunga kepada para pedagang.
Selain itu juga akan dilakukan kegiatan sosialisasi konsep keuangan syar'i kepada elemen masyarakat dan pemerintah di berbagai kabupaten / kota sekitar perbatasan Aceh.
Adapun kabupaten yang menjadi target awal adalah Subulussalam dan Aceh Tenggara. Saat ini tim sosialisasi pun sudah berada di Subulussalam.
Tim tersebut diantaranya Ustaz Muhammad Hatta Selian, Putra Chamsah, Zulhadi Usman, Mulki dan RM. Syawal.
“Hingga sekarang masyarakat masih saja mempraktikkan riba. Dan ini menjadi keprihatinan kita yang mendalam,” terang Nurkhalis
• Kapolda Aceh Minta Anggotanya Terapkan Pendekatan Humanis dengan Masyarakat
Nurkhalis menambahkan tim akan menemui pihak pemerintah dan komunitas masyarakat untuk mensosialisasikan dan memulai program ini.
Dengan demikain akan terbangun sinergisitas antara FDP dengan komponen pemerintah dan masyarakat untuk membangun ekonomi umat yang bebas dari riba.
Sementara Ketua IIBF, Putra Chamsah menjelaskan setelah mendengar paparan dari tim FDP tentang konsep kerja ekonomi Islam terutama bagaimana peranan Baitul Misykat.
Kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan mendengar pendapat dengan para staf ahli, Kepala Bagian, Sekda dan Wakil Walikota.
Akhirnya Wali Kota siap mendukung program yang sangat menguntung para pedagang itu.
“Wali Kota juga menyampaikan bagaimana gerakan riba (rentenir) sudah sangat meresahkan masyarakat.
Dengan hadirnya Baitul Miskat ini diharapkan menjadi jalan keluar bagi mareka untuk bisa berdagang sesuai konsep islam,” ungkap Putra Chamsah menirukan.
• Warga Kucing-kucingan dengan Polisi di Perbatasan, Cari Jalan Tikus untuk Masuk ke Aceh
Ketua Baitul Miyskat, Zulhadi Usman menambahkan tujuan utama kegiatan tersebut diselenggarakan di daerah perbatasan adalah agar Kota Subulussalam dan dan Kabupaten Aceh Tenggara menjadi pilot project pelaksanaan ekonomi syariah dan bebas dari praktik riba.
Dan ini akan menjadi contoh bagi Kabupaten/Kota yang lainnya.
"Setelah Aceh Besar, kita ingin menjadikan dua kabupaten itu sebagai contoh pelaksanaan ekonomi syariah yang bebas dari riba bagi kabupaten / kota lainnya. Mudah-mudahan program ini diridhai oleh Allah dan mendapat dukungan dari segenap kaum muslimin sekalian,” pungkas Zulhadi Usman. (*)
• Salut, Merasa Mampu Secara Ekonomi Warga Aceh Singkil Ini Kembalikan BLT-DD, Ini Pekerjaannya