Tentara dan Polisi Awasi Pengunjung Hingga ke Dalam Mal

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sepasang pengunjung berbelanja di mall dengan memakai APD.

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah mal di DKI Jakarta telah mulai beroperasi kembali Senin (15/6). Kepolisian dipastikan akan melakukan sejumlah protokol kesehatan pencegahan penyebaran virus covid-19.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Yusri Yunus mengatakan pengamanan yang dilakukan pihak kepolisian nantinya tidak hanya di luar lingkungan mal. Akan tetapi hingga ke dalam lingkungan mal.

"Sampai ke dalam (mal). Kita kan sifatnya gini, yang jaga disitu TNI-Polri sama satpol PP tapi yang dikedepankan TNI-Polri sesuai perintah Pak Presiden. Nah tujuannya apa untuk mendisiplinkan masyarakat sesuai dengan protokol kesehatan," kata Yusri.

Yusri mengatakan petugas yang berjaga akan berkeliling di lingkungan mal untuk mengawasi para pengunjung. "Kita keliling sambil melihat-melihat kalau ada salah kita tegur. Tapi secara persuasif humanis supaya masyarakat bisa sadar dulu," ujarnya.

Suzuya Mall Bireuen Disiplin Terapkan Protokol Covid-19

Gembira Sembuh dari Covid-19, Kakek Ini Mendadak Lemas Karena Tagihan Perawatan Rp 15 Miliar

Tim Gugas Covid-19 Aceh Timur Rapat Evaluasi Penanganan Corona

Diketahui sebanyak 2.702 personel diterjunkan untuk mengamankan mal yang telah mulai beroperasi saat PSBB masa transisi. Jumlah personel tersebut diterjunkan ke mal di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Kombes Polisi Yusri Yunus mengatakan personel yang diturunkan berasal dari aparat gabungan TNI dan Polri. "2.702 personel terdiri dari TNI 1.293 dan Polri 1.409 personel dan 243 mal yang diamankan untuk wilayah hukum Polda Metro Jaya," kata Yusri.

Ia menuturkan, nantinya personel yang berjaga tersebut untuk mengawasi masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan pencegahan penularan virus Corona. "Protokol kesehatan mulai dari pakai masker sampai dengan hindari kerumunan tapi dilakukan secara persuasif dan humanis," pungkasnya.

Kelonggaran yang diberikan Pemprov DKI Jakarta bagi mal untuk kembali beroperasi mulai hari ini disambut baik pengunjung dan pemilik tenant. Ayu (26) satu pengunjung Pusat Grosir Cililitan (PGC) mengaku tidak keberatan meski antre melewati pemeriksaan suhu tubuh yang diberlakukan pengelola.
"Senang bisa belanja lagi, enggak sumpek, aktivitas normal. Kasihan kan tokonya kalau tutup terus enggak dapat duit," kata Ayu.
Selain ingin membeli baju, dia sengaja datang ke PGC karena sudah bosan selama pandemi berada di rumah sesuai imbauan pemerintah. Meski khawatir tertular Covid-19, menurutnya kini kesadaran masyarakat mengikuti protokol kesehatan sudah lebih baik dibanding awal pandemi.

Jubir: OTG Positif Covid-19 Perlu Diberi Edukasi Penularan Virus Corona

Ketua MPR Sarankan Penambahan Rumah Sakit Khusus Covid-19, Tapi Gugus Tugas Sebut Masih Cukup

Tim Gugas Covid-19 Aceh Timur Rapat Evaluasi Penanganan Corona

"Kita jaga kesehatan, pakai alat pelindung, tetap masker. Protokol kesehatan di PGC Ini juga sudah bagus, sudah oke lah," ujarnya.

Senada dengan Ayu, Dinda (29) satu pegawai toko baju di PGC menyambut baik dibukanya mal karena sejak bulan April 2020 tak berjualan.

Dia pun mendukung protokol kesehatan yang diberlakukan pemerintah guna mencegah penularan Covid-19 meluas agar toko tak lagi ditutup. Termasuk pembatasan jam operasional dari yang sebelum pandemi pukul 10.00-21.00 WIB, kini jadi pukul 11.00-20.00 WIB dan jumlah pengunjung, yakni 50 dari kapasitas normal.

"Tinggal diperketat lagi, pengunjung yang datang lebih diperhatiin lagi. Sebisa mungkin kita patuhi karena memang itu sudah peraturan dari pemerintah," tutur Dinda.

Pondok Indah Mal (PIM) juga mulai operasional kembali usai ditutup akibat pandemi covid-19. Pembukaan PIM pada pekan ketiga PSBB transisi, juga bersamaan dengan pusat belanja lainnya di wilayah DKI Jakarta.

Pusat belanja tersebut telah diizinkan buka kembali dengan menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah. Hari pertama operasional, pengelola PIM sudah menemukan pelanggaran yang dilakukan pengunjung di area mal.

Hal ini diungkapkan oleh General Manager PIM Eka Dewanto di lokasi setelah pembukaan dilakukan. "Terus terang hari ini sudah ada juga pelanggar.

Pengunjung masuk, begitu masuk masker dicopot ya mohon maaf aja (ditindak)," kata Eka.

Sesuai dengan protokol pemerintah, Pondok Indah Mal mewajibkan kepada seluruh pengunjung menggunakan masker saat masuk ke dalam area pusat belanja. Di bagian pintu masuk, petugas ditempatkan untuk melakukan check masker sekaligus suhu tubuh bagi setiap pengunjung.

Bagi para pengunjung yang tak pakai masker dan tidak memenuhi persyaratan batas maksimal suhu tubuh, maka petugas tidak memperkenankan masuk.

"Kalau pelanggar ini, mereka ditegur baru dipakai lagi (masker). Mungkin habis terima telfon, maskernya diturunin lalu lupa dipakai lagi," katanya.

Untuk memastikan pengamanan di sekitar area mal, pengelola PIM menempatkan beberapa petugas tambahan untuk memantau penerapan protokol kesehatan tersebut. Selain wajib pakai masker, para pengunjung juga harus menerapkan physical distancing dengan menjaga jarak aman serta menghindari terjadinya kerumunan di satu tempat.

Sementara itu pantauan di Mal Grand Indonesia terdapat simbol atau tanda pembatas jaga jarak pada eskalator mal tersebut. Tiap dua anak tangga berjalan ini tak terdapat simbol jaga jarak berwarna kuning tersebut.

Di tiap eskalator Mal Grand Indonesia, terdapat seorang sekuriti dan anggota TNI. Mereka menegur pengunjung mal jika tak berdiri di anak tangga yang bertanda kuning tersebut. Begitu juga dengan pengunjung mal yang tak mengenakan masker secara benar, akan ditegur petugas keamanan tersebut.

Sebelum masuk mal Grand Indonesia, pengunjung akan diperiksa suhu tubuhnya oleh petugas setempat. Hand sanitizer atau cairan pembersih tangan pun disediakan di pintu masuk mal ini. Petugas keamanan dilengkapi face shield atau kaca pelindung wajah.

Suasana mal ini dapat dikatakan sepi pengunjung. Beberapa toko pakaian, aksesoris kaca mata, makanan, dan sebagainya juga telah beroperasi. Terpisah, Anggota Komisi IX DPR RI fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay meminta protokol kesehatan diperketat di puluhan mal di Jakarta. Sebab, jika protokol kesehatan tidak diterapkan secara ketat, berpotensi mal menjadi tempat penyebaran Covid-19.

"Kami mendorong pemerintah untuk berhati-hati dan menerapkan standar prosedural kesehatan dan protokol kesehatan yang ketat ketika orang-orang berkunjung ke mal tersebut," kata Saleh.

Wakil Ketua Fraksi PAN itu mengingatkan pemerintah agar berhati-hati dalam mengambil kebijakan terkait penanganan Covid-19. Pemerintah, kata Saleh, juga harus memikirkan aspek kesehatan masyarakat selain aspek ekonomi.
"Hari ini kan akan dibuka mal, pemerintah hari ini sudah memperbolehkan mal dibuka. Tetapi kalau misalnya tidak disesuaikan dengan protokol kesehatan mal-mal yang buka itu bisa jadi mengancam karena akan meningkatkan penyebaran virus corona," ucap Saleh.(Tribun Network/bim/igm/peb/mam/wly)

Berita Terkini