Pasalnya, sungai Longkib menjadi lahan untuk mencari nafkah warga sekitar setidaknya tiga desa.
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Subulussalam akan segera turun ke lokasi memastikan penyebab mabuknya ikan air tawar secara massal di Kecamatan Longkib, Selasa (16/6/2020).
Selain DLHK, kalangan anggota DPRK Subulussalam juga berjanji akan menelusuri persoalan ikan mabuk massal di Sungai Longkib ini.
Kepala DLHK Kota Subulussalam, Abdul Rahman Ali mengatakan mereka akan turun ke lokasi, Rabu (17/6/2020).
Ini untuk mengecek persoalan yang terjadi hingga ikan di sungai mabuk dan mati secara massal.
”Kami turun dulu ke lokasi guna memastikan apa yang terjadi di sana,” kata Abdul Rahman Ali menjawab konfirmasi wartawan.
Sementara Bahagia Maha, anggota DPRK Subulussalam dapil Kecamatan Rundeng dan Longkib juga mengaku sudah mendapat informasi dari masyarakat terkait ikan-ikan di sungai yang mabuk massal.
• Warga Menduga Penyebab Ikan Mabuk Massal di Sungai Longkib Akibat Keracunan Limbah
• Korban M Rizal Saat Tenggelam Pakai Baju Putih dan Celana Training Hitam
• Virus Corona Arab Saudi Meroket, Pasien Bertambah Jadi 46.775 Orang
Bahagia pun mengaku telah berkoordinasi dengan rekan sejawatnya di DPRK Subulus
salam terkait tindakan atas masalah ikan mabuk massal di wilayah pemilihannya itu.
Pasalnya, sungai Longkib menjadi lahan untuk mencari nafkah warga sekitar setidaknya tiga desa.
”Makanya kami akan turun ke lokasi memeriksa penyebab ikan mabuk dan mati massal itu.
Nanti kami juga akan periksa kolam limbah pabrik yang tak jauh dari sungai,” ujar Bahagia
Sebelumnya, masyarakat Longkib, Kecamatan Longkib, Kota Subulussalam menduga kuat jika ikan air tawar yang mabuk bahkan mati mendadak secara massal akibat pencemaran.
”Kami menduga kuat ikan ini bias mabuk massal karena keracunan limbah,” kata Ahmad, salah seorang warga Lonngkib saat dikonfirmasi Serambinews.com, Selasa (16/6/2020) di sekitar sungai Longkib.