Wilayah yang bisa menyaksikan adalah Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Kepulauan Sula Maluku Utara, Pulau Buru, Ambon, dan Seram bagian Barat.
"Hanya wilayah-wilayah itu saja yang dapat menikmati gerhana matahari cincin biasa pada tahun 2031," ujar Andi.
Untuk wilayah Kalimantan Timur dan Maluku Utara tidak dapat menyaksikan gerhana matahari cincin hingga selesai.
Alasannya karena matahari sudah terbenam sebelum kontak parsial akhir selesai.
Adapun untuk gerhana matahari cincin solstis pada 2020 ini, kata Andi, wilayah Jayapura dan Merauke tidak akan menikmati fase puncak.
"Karena di sana matahari sudah terbenam dahulu," jelas Andi.
Gerhana Matahari Cincin 21 Juni Dinamakan Cincin Api Solstis, Mengapa?"
Gerhana matahari cincin terjadi ketika piringan Bulan nampak lebih kecil dibandingkan piringan Matahari.
Hal itu mengakibatkan ujung bayangan gelap (umbra) Bulan tidak jatuh di permukaan Bumi, sehingga terbentuk perpanjangan bayangan Bulan yang disebut antumbra.
Wilayah yang terkena antumbra tersebut akan mengalami gerhana matahari cincin (GMC).
Namun, fenomena GMC tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya karena bertepatan dengan summer solstis, sehingga dinamakan Cincin Api Solstis.
Melalui akun Instagramnya, Lembaga Penerbangan dan Antariksa (Lapan), menyebutkan, Cincin Api Solstis cukup langka karena terakhir terjadi pada 21 Juni 1648 dan akan terulang lagi pada 21 Juni 2039.
Apa itu Cincin Api Solstis?
Peneliti dari Pusat Sains Antariksa (Pusainsa) Lapan, Emmanuel Sungging Mumpungi mengatakan, gerhana matahari cincin yang terjadi besok sama seperti gerhana pada umumnya.
Hanya saja, waktu terjadinya gerhana bersamaan dengan summer solstis atau solstis Juni.