Luar Negeri

Mike Pompeo: Iran Akan Beli Pesawat Tempur dari Rusia dan Cina, Javad Zarif Sebut AS Putus Asa

Penulis: Zainal Arifin M Nur
Editor: Zaenal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo dan Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif.

Rencana Aksi komprehensif bersama (JCPOA) 2015 menyatakan embargo senjata PBB terhadap Iran berakhir setelah lima tahun jika Teheran memenuhi kewajibannya untuk mengurangi kegiatan nuklirnya dan melakukan programnya untuk memperluas pemantauan internasional oleh Badan Energi Atom Internasional.

Iran telah memenuhi sebagian besar kewajibannya, sampai pada Mei 2018 Trump menarik Amerika Serikat dari perjanjian dan memperkenalkan kembali serangkaian sanksi AS terhadap negara tersebut.

Sejak itu, Teheran telah melanggar prinsip utama JCPOA, termasuk memperkaya uranium hingga tingkat kemurnian yang lebih tinggi dari yang diizinkan dalam kesepakatan dan meningkatkan stok uranium yang diperkaya, menurut penilaian dari Badan Energi Atom Internasional.

China dan Rusia, yang memiliki hak veto atas keputusan Dewan Keamanan, telah mengisyaratkan keengganan mereka untuk menyetujui resolusi tersebut.

Penandatangan lain dari perjanjian Iran, yaitu Inggris, Prancis, dan Jerman, semuanya mendukung dilanjutkannya embargo senjata terhadap di Iran.

Tetapi mereka juga menentang ancaman pemerintahan Trump untuk memberlakukan kembali sanksi.

Ini menunjukkan adanya ketidaksepakatan yang tajam antara Washington dan sekutu terdekatnya di Eropa atas Iran.(*)

Berita Terkini