Berita Aceh Singkil

Pengelola Wisata Pulau Banyak Sumringah Sejak Fase New Normal, Tapi Wisatawan Ini Masih Ditolak

Penulis: Dede Rosadi
Editor: Saifullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hamparan pasir putih di Pantai Pulau Panjang, Kepulauan Banyak, Aceh Singkil menjadi salah satu destinasi yang diburu para wisatawan.

Laporan Dede Rosadi | Aceh Singkil

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Dunia pariwisata di Kepulauan Banyak, Kabupaten Aceh Singkil yang terpukul berat akibat pandemi Covid-19, kini kembali menggeliat.

Pasalnya, sejak penerapan fase ‘New Normal’ di Aceh Singkil, pengelola wisata di Pulau Banyak sudah bisa lagi menjalankan usahanya.

Hal ini terjadi lantaran fase tersebut membuat kunjungan wisatawan lokal ke Pulau Banyak mulai normal lagi, meski tidak sebanyak saat kondisi normal dulu.

Hal itu disampaikan Hardi selaku Kepala Desa Pulau Baguk, Kecamatan Pulau Banyak, Aceh Singkil kepada Serambinews.com, Rabu (24/6/2020).

Hardi mengatakan, kunjungan wisatawan lokal ke destinasi wisata Pulau Panjang yang berada di Desa Pulau Baguk, kini mulai normal lagi.

Cegah Covid-19, Polres Aceh Tenggara Bagi 500 Masker untuk Pengguna Jalan Raya

Ombudsman Aceh Sidak RSIA Terkait Dugaan Tak Layani Pasien, Ternyata Ada Kaitan Dengan AC Rusak

Kejati Aceh Panggil Saksi Kasus Jalan Muara Situlen - Gelombang Aceh Tenggara

Hanya saja, ucap Hardi, pihaknya cuma menerima wisatawan lokal saja, sedangkan untuk wisatawan luar daerah seperti dari Sumatera Utara, sejauh ini masih ditolak.

"Untuk wisatawan warga lokal Aceh sudah mulai normal, hanya saja tamu dari Sumatera Utara belum bisa kita terima," ujar Kepala Desa Pulau Baguk ini.

Penerapan fase ‘New Normal’ juga disambut antusias sejumlah pelaku wisata di Kepulauan Banyak, Kabupaten Aceh Singkil.

Pasalnya, setelah sekitar tiga bulan menganggur pasca ditutupnya objek wisata akibat wabah pandemi virus corona, pelaku wisata senang dengan pemberlakukan ‘New Normal’ lantaran dapat kembali menerima kunjungan wisatawan kendati dalam jumlah terbatas.

"Senang bisa kembali terima tamu karena cukup lama tutup tidak ada penghasilan," kata Novri, pelaku wisata di Pulau Banyak.

Ekonomi Melemah Saat Covid-19, Wali Santri Curhat Biaya Mondok

Kasus Virus Corona Dunia Masuki Level Tertinggi

VIDEO - Kapal Rohingya Nyaris Karam di Perairan Aceh Utara, 94 Jiwa Berhasil Diselamatkan Nelayan

Akan tetapi, sebut Novri, tetap ada rasa was was dari masyarakat terutama terhadap wisatawan yang datang dari daerah zona merah virus corona atau Covid-19.

Terkait hal itu, pelaku wisata menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19. Tamu dari zona merah wajib memenuhi persyaratan protokol kesehatan, baru kemudian diperkenankan berwisata ke gugusan Kepulauan Banyak.(*)

Berita Terkini