Berita Nasional

Karena Harus Pakai Masker, Sarung Tangan, dan Face Shield, Peserta SBMPTN Kepanasan Saat Ujian

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SBMPTN

"Bagus sih, soalnya biar kayak jaga-jaga saja. Takutnya ada yang kena (Covid-19) di sini kan enggak ada yang tahu. Ramai juga, jadi buat jaga-jaga saja," kata Alina.

Pendaftaran SBMPTN Telah Ditutup, Lihat Peta Persaingan dan Tanggal Ujian di Sini

Menurutnya seluruh peserta yang hari ini mengikuti UTBK tak keberatan dengan aturan wajib mengenakan masker dan sarung tangan. Pun dengan face shield yang dianjurkan, seluruh perlengkapan pencegahan penularan Covid-19 itu mereka bawa dari rumah.

"Rasa khawatir ada sih, cuman gimana ya. Kalau misalnya mau coba (SMBPTN) tahun depan kelamaan. Mau enggak mau harus ikut tahun ini," ujarnya.

Terpisah, di kampus Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat saat berada di dalam ruang ujian, jarak antar peserta diatur 1,5 meter dengan peserta yang lainnya.

"Kami telah menyusun protokol kesehatan sesuai darahan yang diberikan oleh LTMPT Pusat. Semua peserta wajib menggunakan masker menjalani pengecekan suhu sebelum masuk ruangan dan penyemrptan cairan disinfektan ke tangan peserta. Panitia telah menyusun ruang ujian dengan jarak minimal 1,5 meter antara satu peserta dengan peserta lainnya" ujar Ketua Pusat UTBK UI, Rosari Saleh.

Rosari mengatakan, sebagai penyelenggara dengan total peserta ujian sebanyak 1.440 orang per hari, pihaknya tidak main-main menegakan protokol kesehatan dan menambah beberapa syarat teknis pada peserta.

Beberapa syarat teknis itu diantaranya adalah larangan pengantar menunggu selama ujian berlangsung dan hanya diperkenankan drop off untuk menghindari kerumunan. Kemudian, Rosaeri berujar pihaknya juga menyiapkan tim medis hingga ambulans, untuk mengantisipasi adanya peserta yang sakit.

"Agar bisa dilakukan pertolongan pertama dengan mengirim pasien ke Klinik Makara UI," katanya.

Bilamana ada peserta yang sakit, Rosari berujar pihaknya akan segera melaporkan hal tersebut ke LTMPT Pusat, agar pesrta ini mendapat jadwal terbaru.

"Bila peserta yang jatuh sakit dan kemudian tidak dapat melanjutkan proses ujian, maka kami akan langsung melaporkannya kepada Panitia LTMPT Pusat, agar peserta dapat memperoleh jadwal terbaru untuk melaksanakan UTBK di hari yang berbeda," jelasnya.

Cemas dan Was-was

Sementara itu di kampus Universitas Indonesia (UI) Salemba, Jakarta Pusat rasa cemas menghantui sebagian besar peserta UTBK, tak terkecuali para peserta ujian yang digelar di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Indonesia (UI). Fakta (18) salah seorang peserta ujian mengaku cukup was-was dengan pelaksanaan ujian.

"Rasa cemas dan takut sih pasti ada, soalnya kan lagi zamannya Covid dan kita enggak tahu peserta lain itu kena atau tidak," ucapnya.

Meski demikian, ia mengaku telah memberanikan diri demi mengejar cita-citanya masuk ke FKG UI. Terlebih, UI sendiri telah memperketat protokol kesehatan dalam menggelar pelaksanaan UTBK.

"Ya Wallahualam saja, karena kan dicek suhu tubuh juga dan setiap peserta wajib pakai masker. Jadi pasti sudah dipikirkan pencegah penularannya," ujarnya saat ditemui di lokasi ujian.

Irmal, ayah dari Fakta mengatakan, dirinya menyerahkan sepenuhnya keputusan mengikuti ujian ini kepada anaknya meski ia sendiri mengaku sedikit khawatir dengan penularan Covid-19 ini. "Sebagai orang tua, rasa khawatir tentu ada. Tapi kalau saya terserah anaknya saja, kalau dia sudah siap mental dan fisik ya silahkan," tuturnya.(Tribun Network/bim/dwi/dio/wly)

Berita Terkini