Akan tetapi, dana BOS yang tersedia di sekolah tidaklah cukup untuk mengadakan alat-alat sesuai protokol kesehatan mekanisme proses pembelajaran tatap muka pada masa 'new normal' pandemi Covid-19.
seperti adanya tempat cuci tangan, termo Gan, masker, dan keperluan lainnya.
“Kami minta pemerintah untuk segera menyediakan anggaran penunjang pendidikan di masa pandemi ini. Sehingga sekolah bisa fokus dan proses belajar mengajarnya pun dapat berlangsung maksimal,” tegas Irawan.
Mantan anggota DPRK Aceh Besar periode 2004-2019 ini menambahkan, pada forum pertemuan dengan pemerintah Aceh tanggal 25 Juni 2020 dan 6 Juli 2020 di Dinas Pendidikan Aceh yang membahas tentang kesiapan pembelajaran di masa new normal, dirinya juga telah mengingatkan pemerintah agar anggaran tersebut bisa diprioritaskan pada plot dana Gugus Covid-19 Pemerintah Aceh atau dapat segera dialokasikan dalam APBA Perubahan (APBA P) tahun 2020.
“Dalam forum itu saya telah menyampaikan, agar dana BOS itu jangan sampai dikeroyok penggunaannya kepada pogram pemerintah yang tidak terlalu urgent seperti program BEREH. Masak pemerintah buat pogram BEREH tapi tidak diplot anggarannya dalam APBA sebelumnya,” ungkap Irawan.
• Wakil Ketua Komisi X Minta Perjelas Kedudukan Negara dalam Lex Sportiva Instituta
Anggora DPRA Dapil 1 ini berharap, agar pemerintah Aceh lebih serius dan pro aktif dalam menangani dan menyikapi masalah tersebut.
Dengan demikian, sekolah tidak merasa terbebani dan proses pendidikan pun akan berjalan lancar.
“Jadi harapan kami yang terpenting dan utama adalah agar proses pendidikan untuk anak-anak kita di Aceh dapat berjalan dengan baik dan maksimal. Sehingga nantinya akan melahirkan generasi yang cerdas dan handal. Nyan baro bereh (itu baru bagus),” pungkas Tgk Irawan Abdullah. (*)
• Menegangkan! Detik-detik TNI Kejar Kapal China, Ditemukan 23 WNI, Satu Tewas di Freezer