Akporugo dan istrinya beralasan membakar cucunya itu adalah karena dia menggunakan sihir untuk membunuh ayah kandungnya.
SERAMBINEWS.COM – Kekerasan terhadap anak kembali terjadi. Kali ini menimpa bocah perempuan berusia tujuh tahun.
Sedangkan pelakuknya, kakeknya sendiri, yaitu pria berusia 57 tahun, Joseph Akporugo, dan Janet, istri Josep atau nenek korban.
Keduaya telah ditahan oleh pihak kepolisian di negara bagian Ogun, Nigeria, Rabu (8/7/2020).
Mereka dituduh telah menganiaya cucu perempuan mereka yang berusia tujuh tahun dengan cara membakarnya hidup-hidup.
Akporugo dan istrinya beralasan membakar cucunya itu adalah karena dia menggunakan sihir untuk membunuh ayah kandungnya.
Melansir dari Nigeriana News, Jumat (10/7/2020), Juru bicara kepolisian Ogun, Opeyemi Abimbola, mengatakan bahwa kasus itu terkuak setelah korban pergi ke rumah seorang perwira polisi di dekat rumahnya.
“Ia berjalan ke rumah seorang perwira polisi yang tinggal di dekat rumah mereka di daerah Awa-Ijebu,” ujar Abimbola.
• Bocah Usia 13 Tahun Disiram Air Panas oleh Ibu Kandungnya, Tak Berani Lagi Pulang ke Rumah
• Biadab! Hanya Demi Ongkos Beli Sosis, Pasutri di Pasuruan Ini Tega Menghabisi Nyawa Bocah 5 Tahun
Kemudian, lanjutnya, korban menunjukkan kepada seorang perwira polisi luka dan bekas luka di seluruh tubuhnya akibat dibakar oleh kakek dan neneknya.
Abimbola berkata bahwa korban telah tinggal bersama kakek-neneknya sejak kematian ayahnya.
“Ini menggambarkan kisah yang menyentuh tentang bagaimana kakek-neneknya membakar karet dan menyiramnya untuk membakar seluruh tubuh gadis itu,” ujarnya.
Menurut keterangan polisi, korban juga mengatakan bahwa kakek-neneknya menuduh dirinya menggunakan sihir untuk membunuh ayah kandungnya.
Abimbola mengatakan masalah ini telah dilaporkan di Kantor Polisi Awa-Ijebu dan kedua pelaku itu sudah ditangkap.
Dia mengatakan bahwa pada saat interogasi, Akporugo dan istrinya tidak mengakui perbuatan mereka.
• Pasutri Bunuh Bocah 5 Tahun, Korban Diperkosa & Dirampok, Alasannya Bikin Geleng Kepala
• Bocah Dua Tahun Ini Negatif Corona, Tapi Malah Dicabuli di RS, Sang Ibu Menemukan Ini
Abimbola mengatakan penyelidikan lebih lanjut sedang berlangsung.
Demi kehormatan
Sementara itu, kasus kekerasan dengan alasan menjaga kehormatan keluarga juga kerap terjadi di negara-negara Asia Selatan.
Pada 27 Juni 2020, National Highway dan Motorway Police menemukan mayat seorang wanita yang telah dimutilasi dengan sadis.
Polisi menemukan mayat wanita itu di dekat jalan bebas hambatan Indus, Pakistan.
Tim forensik dari kepolisian setempat berhasil mengidentifikasi mayat atas nama Waziran yang bermukim di desa Wadda Chachar.
• Miris! Bocah 14 Tahun Jadi Korban Pencabulan Saat Menjalani Pemulihan di Rumah Aman Pemerintah
• Bocah 11 Tahun Tewas Tertembak di Kepala, Kakek Korban Sangat Sedih: Dia Anak yang Baik
Melansir dari Daily Mail, Selasa (7/7/2020), diyakini korban, Waziran, telah dilempari batu dan berulang kali dipukul dengan balok kayu di distrik Jamshoro.
Polisi menungkapkan kematiannya sebagai pembunuhan demi kehormatan.
Kantor polisi Sindh mengatakan bahwa ayah wanita itu, Gurl Muhammed awalnya bersaksi bahwa kematiannya adalah kecelakaan.
Kamudian, ia menarik kembali pernyataannya dan menuduh putrinya itu telah dibunuh oleh suaminya, Allah Baksh dan abang iparnya, Kareem.
Laporan media Pakistan Today, kepolisan Sindh pada hari Minggu (5/7/2020) berhasil menangkap dua tersangka yang tak lain adalah suaminya dan abang iparnya sendiri.
Kedua pria itu kini telah ditahan oleh pihak kepolisian.
• Kasus Kakek Cabuli Bocah, Penyidik Minta Keterangan Saksi Ahli
• Kejadian Nyata, Bocah Ini Kesakitan Usai Mimpi Aneh, Ibu Kaget Temukan Kelamin Anaknya Tersunat
Dalam sebuah pernyataan, Allah Baksh menuduh bahwa keluarga Waziran yang bertanggung jawab atas rajam karena mereka tidak menyetujui keputusan Waziran untuk menikah dengannya.
Tampak dalam sebuah rekaman yang dibagikan oleh akun Twitter Ayaz Latif Palijo, ayah korban menangis di sisi kuburan Waziran.
Dalam video itu, tampaknya ia meminta keadilan atas perlakukan yang kerji terhadap putrinya itu.
Tim investigasi gabungan masih terus menyelidiki insiden ini. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)