Laporan Seni Hendri | Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI – Juru Bicara (Jubir) Tim Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh Timur, dr Edi Gunawan, membenarkan dua warga Aceh Timur positif terinfeksi virus corona disease (Covid-19).
“Iya benar dua warga Aceh Timur yang juga karyawan salah satu perusahaan migas di Aceh Timur, terkonfirmasi positif Covid-19. Keduanya berinisial J dan I. Keduanya terkonfirmasi positif berdasarkan hasil pemeriksaan swab yang disampaikan Kepala Dinkes Aceh dr Hanif, dan dokter dari perusahaan migas tersebut kepada kami,” ungkap dr Edi Gunawan kepada Serambinews.com, Senin (20/7/2020) sore.
Saat ini, kedua warga Aceh Timur positif Covid-19 itu sedang menjalani isolalasi mandiri.
Pasien berinisial J (31) ber KTP di Idi Rayeuk saat ini sedang menjalani isolasi mandiri di rumah mertuanya di Lhok Nibong.
Sedangkan, pasien berinisial I menjalani isolasi mandiri di rumahnya di Kecamatan Darul Ikhsan.
Terdeteksinya kedua warga Aceh Timur ini positif Covid-19, berawal beberapa waktu lalu, pihak perusahaan Migas di Aceh Timur tersebut melakukan pemeriksaan sampel swab terhadap 150 karyawan yang akan masuk kerja atau berganti shif.
Pemeriksaan kesehatan atau skrining dilakukan dengan mendatangkan petugas laboratorium dari salah satu rumah sakit di Sumatera Utara.
Pemeriksaan dilakukan agar pekerja yang masuk kerja benar-benar bebas dari Covid-19. Lalu, sampel swab yang diambil dari pemeriksaan itu dikirimkan ke laboratorium penyakit infeksi Fakultas Kedokteran (FK) Unsyiah di Banda Aceh.
“Senin siang tadi hasilnya sudah dan disampaikan kepada kami, bahwa sampel swab yang diambil dari 150 karyawan, dua diantaranya dinyatakan positif Covid-19. Padahal saat diskrining keduanya tanpa gejala apapun,” jelas dr Edi.
Karena dinyatakan positif, jelas dr Edi, saat ini kedua pasien itu sedang menjalani isolasi mandiri di rumah dengan tetap dipantau petugas medis dari Puskesmas setempat. Isolasi mandiri di rumah dilakukan karena, kedua pasien ini tanpa gelaja.
Namun apabila dalam masa isolasi mandiri timbul batuk, filek, dan demam si pasien diharapkan agar berkorodinasi dengan petugas medis di kecamatan untuk diberikan obat.
“Apabila keadaanya semakin memburuk dengan gejala berat, maka harus dibawa ke rumah sakit dengan dijemput dengan menggunakan ambulans PSC 119. Setelah tiba di rumah sakit langsung dibawa ke ruang isolasi, dan ditangani petugas medis dengan menggunakan APD lengkap,” ungkap dr Edi, mantan direktur RSUD dr Zubir Mahmud Aceh Timur ini.(*)
• Jelang Idul Adha 1441 H, Harga Sapi di Lhokseumawe dan Bireuen Meningkat
• Kepala Kankemenag Aceh Barat Pantau PBM Tatap Muka di Madrasah
• Kejari Bener Meriah Eksekusi Tiga Terpidana Kasus Korupsi Pembangunan dan Rehabilitasi Sarana Ibadah