Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Pengerjaan jaringan gas (jargas) di Kampung Kotalintang, Kecamatan Kota Kualasimpang, Aceh Tamiang dilaporkan sudah memakan dua korban.
Selain menyebabkan Arya Satya (10) mengalami patah tangan, seorang pengendara sepeda motor dilaporkan sempat terperosok ke dalam lubang jargas.
“Sejauh ini ada dua kasus, yang satu lagi kepala dusun langsung yang menjadi korban, terperosok ke lubang pas naik sepeda motor,” kata Datok Penghulu Kotalintang melalui Sekretaris Kampung Kotalintang, Muhammad Aulia Syahputra.
Aulia menjelaskan sebagian lubang jargas memang ditandai dengan safety line (garis pengaman), namun ada beberapa lubang yang dibiarkan begitu saja tanpa ada tanda pengaman.
“Tandanya cuma tanah gundukan sisa galian. Tapi kan ini cukup bahaya, apalagi malam, gelap,” ujarnya.
• Eksekusi Gantung Mata-mata AS dan Israel, Iran Kirim Pesan Keras ke Washington
• Sudah Memakan Dua Korban, Datok Penghulu Berharap Lubang Jargas di Aceh Tamiang Diberi Tanda
Aulia mengaku sudah banyak warga yang menanyakan tentang tahapan pengerjaan jargas ini, namun pihaknya tidak bisa memberikan keterangan apapun karena sejauh ini tidak pernah menerima laporan apapun dari pihak yang bertangung-jawab atas pengerjaan itu.
“Sistem kerja mereka memang tidak ada memberikan laporan kepada kami. Sebenarnya harus melapor, bila ada pertanyaan kami bisa menjelaskan kepada warga,” ungkapnya.
Nani, warga lainnya yang tinggal di Dusun Arrahman, Kotalintang, Kecamatan Kota Kualasimpang juga mengeluhkan tidak tahu harus melapor ke mana atas perubahan air sumurnya yang menjadi hitam dan bau.
Dia memastikan perubahan ini akibat penggalian lubang jargas yang hanya berjarak tiga meter dari sumurnya.
“Sebelumnya jernih, tidak ada masalah. Pas lubang dibuat, langsung berubah jadi bau dan hitam airnya,” kata Nani, Selasa (21/7/2020).
Awalnya dia mengaku sudah melaporkan perubahan ini kepada petugas yang berada di lokasi penggalian dan langsung dicek oleh petugas tersebut. Tapi sudah berselang tiga hari, janji petugas untuk menyedot air sumurnya tidak ada pemberitahuan lanjut.
“Gak ada didatangi lagi, terpaksa kami minta air untuk tetangga,” sambungnya.
Sejauh ini konfirmasi ke pihak PT Adhi Karya, selaku pelaksana pengerjaan ini belum diperoleh. Nomor ponsel yang disebut-sebut milik Humas perusahaan BUMN itu tidak mendapat jawaban, sementara upaya konfirmasi ke kantornya di kawasan Karangbaru, Aceh Tamiang juga tidak membuahkan hasil.
Seorang sekuriti yang bertugas di kantor itu menjelaskan kantor dalam keadaan kosong karena seluruh pekerja berada di lapangan.(*)
• Pakar Prediksi Pemimpin Korut Kim Jong Un dalam Bahaya, Bisa Jadi Dikudeta Adiknya Kim Yo Jong
• Burung Camar Ini Kesulitan Terbang, Ternyata Tersangkut Sampah Masker
• Elon Musk Menyalip Warren Buffett, Kekayaannya Naik Rp 74,9 Triliun Hanya Dalam Sehari