Setelah calon jemaah haji tiba sebelum sampai miqat, semuanya akan dikarantina kembali selama 4 hari, mulai dari 4 – 8 Dzulhijjah.
Waktu terakhir untuk masuk karantina ini sebelum dzuhur tanggal 4 Dzulhijjah.
Semua jamaah haji akan mulai berihram di Taif, dari Miqat Qarn al-Manazil pada 8 Dzulhijjah.
Setelah pemeriksaan medis yang menjamin kesehatan setiap calon haji, jemaah kemudian menuju menara Mina, sebagai lokasi tinggal.
Daftar akhir jemaah haji akan disetujui segera dimumumkan, setelah survei medis dan persetujuan dari otoritas yang kompeten.
Pihak Kementerian meminta semua calon jemaah haji untuk memastikan national address (alamat rumah) masing-masing.
Hal ini sangat penting, agar jemaah dapat menerima kiriman paket tas haji yang berisi semua keperluan selama manasik.
Di antaranya medical ihram, panduan haji, buku penjelasan haji, tas untuk dokumen kecil, dan tas lain yang berisi alat perawatan pribadi dan disifektan, tas batu kerikil, buklet, dan hadiah.
Kantong ketiga berisi sajadah, pelindung kepala, batu kerikil, sepatu dan pengisi daya telepon dan ihram kedua.
Kementerian Haji dan Umrah juga menugaskan satu orang pembimbing untuk setiap 20 jamaah.
Selama di Masy’aril Haram, disediakan untuk sarana transportasi.
Setiap grup akan dibuatkan grup “WhatsApp” untuk berkomunikasi, pelayanan, mengirim instruksi serta menanggapi pertanyaan.
• Update Pelaksaan Haji 2020, Jemaah Terpilih dari 160 Negara dan Mulai Jalani Karantina
• Dari Harapan Penambahan Kuota Haji hingga Pembangunan Universitas King Saudi
• Plt Gubernur Aceh Temui Dubes Arab Saudi, Minta Tambah Kuota Haji, Begini Tanggapan Esam Abid
Larangan Masuk ke Mina, Muzdalifah, dan Arafat
Empat hari lalu, otoritas setempat telah memberlakukan larangan masuk ke area al-Masya’ir al-Muqaddasah (Mina, Muzdalifah, Arafat).
“Pos pemeriksaan keamanan (check point) di jalan masuk ibukota suci Makkah al-Mukarramah mulai melarang warga masuk ke area al-Masya’ir al-Muqaddasah (Mina, Muzdalifah, Arafat),” tulis Saudinesia.com.