Pemakanan jenazah Mar dilaksanakan, Selasa sore, dan pihak yang melaksanakan pemakaman menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) terbatas.
Masih menurut keterangan diperoleh bahwa istri dan anak yang sudah dewasa dari almarhum Mar sekarang ini menjalani isolasi mandiri di rumahnya di salah satu desa di Kecamatan Lembah Sabil.
Baik Mar maupun istri dan anaknya itu sudah diambil sampel swab oleh petugas medis RSUD TP. Kemudian sampel swab tersebut telah dikirim oleh Dinas Kesehatan Abdya untuk diperiksa swab dengan Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) di Banda Aceh, Selasa (21/7/2020).
• Menegangkan! Ibu Melawan Penculik dan Menarik Anaknya dari Motor, Ingin Peras Keluarga Korban
• Berpura-pura Meninggal Hadapi Istri Boros, Pria di Amerika Ini Dapat Sumpah Serapah dari Keluarga
• VIDEO - Korut Makin Melarat, Kim Jong Un Suruh Warganya Makan Kura-kura
• Viral Kisah Hatta, Bocah Yatim Usia 5 Tahun Hidup Seorang Diri dan Merawat Ibunya yang Tunanetra
• Bukan Hanya PNS, Pensiunannya Juga Bakal Dapat Gaji Ke-13, Berikut Besarannya
• Begini Kronologi Upaya Pembobolan ATM Bank Aceh di Blang Pulo Lhokseumawe
• Amerika Kejar Agen Mata-mata Cina, Ternyata Sembunyi di Konsulat, Ketahuan Masih Militer Cina Aktif
Tunggu Hasil Pemeriksaan Swab
Sementara itu, Direktur RSUD TP Abdya, dr Ismail Muhammad SpB dihubungi Serambinews.com Kamis pagi tadi menjelaskan, kelima warga reaktif yang masih dirawat di ruang isolasi itu belum bisa dikatakan positif terpapar Covid-19.
Sebab, masih berdasarkan hasil rapid test, dimana pemeriksaan rapid semua virus akan terbaca. Seseorang yang dinyatakan reaktif harus menjalani pemeriksaan lanjutan, yaitu pemeriksaan swab di laboratorium.
Dalam hal ini, kelima warga reaktif hasil rapid test dimaksud sudah diambil sampel swab-nya, dan telah dikirim oleh Dinas Kesehatan Abdya untuk diuji swab nasofaring yang dilakukan di Laboratorium di Banda Aceh.
Namun, Direktur RSU TP Abdya itu tidak menjelaskan kondisi kesehatan kelima warga yang sedang dirawat di ruang isolasi Covid-19 tersebut.(*)