Update Corona di Abdya

Lima Warga Reaktif Covid-19 Masih Dirawat di Ruang Isolasi RSUD Teungku Peukan Abdya

Penulis: Zainun Yusuf
Editor: Taufik Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ruang Penanganan Pasien Covid-19 pada RSUD Teungku Peukan Abdya siap digunakan sejak akhir April 2020 lalu. Pekerjaan renovasi ruang yang telah ada menjadi ruang isolasi menyerap anggaran Rp 1 miliar lebih. Foto direkam, Kamis (30/4/2020).

Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Lima warga yang diketahui reaktif berdasarkan hasil rapid test (test cepat), masih menjalani rawatan di Ruang Isolasi Covid-19 Rumah Sakit Umum Daerah Teungku Peukan (RSUD TP) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) hingga Kamis (23/7/2020).

Keterangan diperoleh Serambinews.com, kelima warga reaktif yang masih menjalani rawatan di ruang khusus isolasi tersebut adalah VY (27), wanita dari salah satu desa Kecamatan Susoh, Mf (27), warga salah satu desa Kecamatan Blangpidie.

Selanjutnya, MM (40), warga salah satu desa Kecamatan Babahrot, Mu (25) warga salah satu desa Kecamatan Blangpidie, dan Sf (28), warga salah satu desa Kecamatan Kuala Batee.

Direktur RUSD TP Abdya, dr Ismail Muhammad SpB dihubungi Serambinews.com, Kamis siang membenarkan informasi tersebut.

“Ya, ada lima pasien reaktif hasil rapid test yang masih dirawat di ruang isolasi Covid-19,” katanya.

Di antara lima warga tersebut, VY diketahui reaktif berdasarkan hasil rapid test yang dilaksanakan, Senin (20/7/2020) lalu. Sedangkan Mf, MM, Mu, dan Sf diketahui reaktif dari hasil rapid test yang dilaksanakan hari berikutnya.

Ismuha, nama panggilan dr Ismail Muhammad menjelaskan, rapid test, Senin, sebenarnya ditemukan empat orang yang reaktif. Selain VY, ada lagi Mar (63) warga salah satu desa di Kecamatan Lembah Sabil. Dua lainnya adalah istri dan anak yang sudah dewasa.      

Mar, saat itu memang dalam perawatan di RSUD TP karena sakit yang dideritanya, kemudian diminta rujuk ke RSUZA Banda. Maka sesuai ketentuan pasien rujukan harus dirapid dulu, dan hasilnya ternyata reaktif.

Mar, seorang laki-laki (pensiunan) dirujuk ke Banda Aceh, didampingi istri dan anaknya yang dewasa juga dinyatakan reaktif berdasarkan rapid test.

Tuhan berkehendak lain, Mar meninggal dunia dalam perjalanan rujukan atau di kawasan Lhoknga, Aceh Besar, Selasa (21/7/2020) dinihari.    

Jenazah Mar tetap dibawa dan tiba di IGD Pinere RSUZA Banda Aceh sekira pukul 03.00 WIB, Selasa (21/7/2020).

Keterangan diperoleh Serambinews.com, setiba di RSUZA Banda Aceh, jenazah Mar, istri dan anaknya yang sudah dewasa kembali dirapid test. Hasilnya, Mar tetap reaktif.

Demikian juga istrinya masih reaktif. Sedangkan rapid terhadap anaknya sudah nonreaktif.

Setelah dilaksanakan fardukifayah di sana, jenazah Mar dibawa pulang ke salah satu desa di Kecamatan Lembah Sabil untuk dimakamkan.

Pemakanan jenazah Mar dilaksanakan, Selasa sore, dan pihak yang melaksanakan pemakaman menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) terbatas.   

Masih menurut keterangan diperoleh bahwa istri dan anak yang sudah dewasa dari almarhum Mar sekarang ini menjalani isolasi mandiri di rumahnya di salah satu desa di Kecamatan Lembah Sabil.

Baik Mar maupun istri dan anaknya itu sudah diambil sampel swab oleh petugas medis RSUD TP. Kemudian sampel swab tersebut telah dikirim oleh Dinas Kesehatan Abdya untuk diperiksa swab dengan Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) di Banda Aceh, Selasa (21/7/2020).

Menegangkan! Ibu Melawan Penculik dan Menarik Anaknya dari Motor, Ingin Peras Keluarga Korban

Berpura-pura Meninggal Hadapi Istri Boros, Pria di Amerika Ini Dapat Sumpah Serapah dari Keluarga

VIDEO - Korut Makin Melarat, Kim Jong Un Suruh Warganya Makan Kura-kura

Viral Kisah Hatta, Bocah Yatim Usia 5 Tahun Hidup Seorang Diri dan Merawat Ibunya yang Tunanetra

Bukan Hanya PNS, Pensiunannya Juga Bakal Dapat Gaji Ke-13, Berikut Besarannya

Begini Kronologi Upaya Pembobolan ATM Bank Aceh di Blang Pulo Lhokseumawe

Amerika Kejar Agen Mata-mata Cina, Ternyata Sembunyi di Konsulat, Ketahuan Masih Militer Cina Aktif

Tunggu Hasil Pemeriksaan Swab

Sementara itu, Direktur RSUD TP Abdya, dr Ismail Muhammad SpB dihubungi Serambinews.com Kamis pagi tadi menjelaskan, kelima warga reaktif yang masih dirawat di ruang isolasi itu belum bisa dikatakan positif terpapar Covid-19.

Sebab, masih berdasarkan hasil rapid test, dimana pemeriksaan rapid semua virus akan terbaca. Seseorang yang dinyatakan reaktif harus menjalani pemeriksaan lanjutan, yaitu pemeriksaan swab di laboratorium.

Dalam hal ini, kelima warga reaktif hasil rapid test dimaksud sudah diambil sampel swab-nya, dan telah dikirim oleh Dinas Kesehatan Abdya untuk diuji swab nasofaring yang dilakukan di Laboratorium di Banda Aceh.

Namun, Direktur RSU TP Abdya itu tidak menjelaskan kondisi kesehatan kelima warga yang sedang dirawat di ruang isolasi Covid-19 tersebut.(*)

Berita Terkini