Bahkan para pejabat Abdya tersentak setelah mendapat laporan tentang empat warga terkonfirmasi positif Corona.
Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Empat warga Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), dinyatakan positif terpapar Covid-19.
Hal ini sesuai hasil uji atau pemeriksaan sampel swab di laboratorium Balai Litbang Aceh yang keluar, Kamis (23/7/2020). Kabar ini pun sangat mengejutkan masyarakat.
Bahkan para pejabat Abdya tersentak setelah mendapat laporan tentang empat warga terkonfirmasi positif Corona.
Segera saja, sejumlah pejabat daerah itu berkumpul, kemudian menggelar rapat secara mendadak di Mapolres Abdya, membahasan kasus memprihatinkan itu.
Pantauan Serambinews.com, rapat mendadak tersebut selain dihadiri Kapolres, AKBP Muhammad Nasution SIK selaku Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, juga diikuti Dandim 0110 Letkol Czi M Ridha Has ST MT juga Wakil Ketua Gugus, Kepala BPBK Amiruddin selaku Kepala Sekretariat Gugus.
• Kisah Wanita Jatuh Cinta Pada Pria Gelandangan Tidur Beralas Kotak, Kini Kehidupannya Berubah Total
• Kisah Gadis Afghanistan Tembak Mati 2 Anggota Taliban Saat Orangtuanya Dibunuh, Disebut Pahlawan
• Berpura-pura Beri Bantuan, Pria Bermasker Rampok Pasutri di Aceh Utara
Kemudian Kepala Dinas Kesehatan, Safliati SST MKes, Direktur Rumah Sakit Umum Teungku Peukan (RSU TP), dr Ismail Muhammad SpB, pejabat dari Dinas Pendidikan dan Kebuduyaan (Disdibud) serta pejabat terkait lainnya.
Dandim 0110 Abdya, Letkol Czi M Ridha Has dihubungi Serambinews.com, Kamis (23/7/2020) sore membenarkan informasi adanya rapat tersebut.
“Benar, rapat membahas empat warga yang terkonfirmasi positif Corona berdasarkan hasil uji swab,” katanya.
Pembahasan menyangkut penanganan warga yang positif terpapar serta tindakan antisipasi yang segera diambil.
Seperti kemungkinan kembali meliburkan kegiatan proses belajar mengajar (PBM) tatap muka selama 14 hari, kemudian beralih belajar dari rumah (BDR).
Kemungkinan besar siswa kembali belajar di rumah, namun dikoordinasikan Bupati Abdya selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Tindakan antisipasi yang dibahas tentang kemungkinan isolasi dan pemblokiran kampung warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Sedangkan Kepala Dinkes Abdya, Safliati menjelaskan, dari empat warga yang dinyatakan positif Corona, satu orang, yaitu Mar (63) warga salah satu desa di Kecamatan Lembah Sabil.
Ia meninggal dalam perjalanan rujukan dari RSU TP Abdya menuju RSUZA Banda Aceh, Selasa (21/7/2020) dinihari.
Dua orang yang positif terpapar memang sedang dalam perawatan di ruang isolasi khusus Covid-19 di RSU TP Abdya sejak tiga hari lalu, yaitu Vy (27), perempuan warga salah satu desa di Kecamatan Susoh, dan MM (40), laki-laki warga salah satu desa di Kecamatan Babahrot.
Satu lainnya yang terpapar adalah, MS (55), perempuan, tidak lain istri dari almarhum Mar, sekarang berada di rumah kediamannya salah satu desa di Kecamatan Lembah Sabil.
“Beliau sedang berduka sangat mendalam atas kepergian suami untuk selama-lamanya,” kata Safliati juga menjabat Juru Bicara Gugus.
Wanit yang terkonfirmasi positif Corona ini, memang harus menjalani isolasi, tapi karena dalam keadaan berduka, maka tetap menjalani isolasi mandiri di rumah.
“Kebetulan juga, salah seorang anak beliau merupakan seorang dokter, maka bisa melakukan perawatan di rumah untuk beberapa hari ini,” ungkap Safliati.
Seperti diberitakan, setelah sekian lama kosong kasus positif terpapar Covid-19, kasus tersebut kembali ditemukan di Kabupaten Abdya.
Sangat mengejutkan, empat warga ‘nanggroe breuh sigupai’ itu dilaporkan positif terpapar Covid-19 berdasarkan hasil uji atau pemeriksaan sampel swab di laboratorium Balai Litbang Aceh yang keluar, Kamis (23/7/2020).
“Dari 8 sampel swab yang kita kirim untuk diuji di laboratorium, 4 sampel dinyatakan positif. Hasil uji sampel swab tersebut kita terima sekitar pukul 11.00 WIB, tadi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Abdya, Safliati SST MKes dihubungi Serambinews.com, Kamis sore.
Delapan sampel swab dikirim dua tahap untuk diuji di laboratorium Banda Aceh. Tahap pertama, empat sampel dikirim Senin (20/7/2020) dan empat sampel lagi dikirim pada Selasa (21/7/2020).
Pengambilan sampel swab dilakukan setelah delapan warga diketahui reaktif berdasarkan hasil pemeriksaan rapid test (tes cepat) oleh petugas medis di RSU TP Abdya pada hari Senin dan Selasa, lalu.
Hasil uji swab di laboratorium, dari empat sampel pengiriman tahap pertama, dua sampel dinyatakan positif Covid-19. Dua sampel positif lainnya dari empat sampel pengiriman tahap kedua.
Safliati juga menjabat Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Abdya itu menjelaskan, empat yang dinyatakan positif terpapar masing-masing Mar (63), laki-laki warga salah satu desa di Kecamatan Lembah Sabil. Dan, MS (55), perempuan atau istri dari Mar.
Dua lainnya yang positif terpapar adalah Vy (27), perempuan warga salah satu desa di Kecamatan Susoh, dan MM (40), laki-laki warga salah satu desa di Kecamatan Babahrot.
Keduanya, saat ini dalam perawatan di Ruang Khusu Isolasi Covid-19 RSUD TP Abdya sejak tiga hari lalu.
Meninggal Sebelum Keluar Hasil Uji Swab
Kepala Dinkes Abdya, Safliti menjelaskan bahwa satu dari empat warga yang dinyatakan postif terpapar Covid-19, satu orang sudah meninggal dunia sebelum keluar hasil uji swab di laboratorium.
Mar, meninggal dunia dalam perjalanan rujukan dari RSU TP Abdya menuju RSUZA Banda Aceh, Selasa (21/7/2020) dinihari.
Pensiunan PNS yang pernah menempati beberapa jabatan kepala dinas di jajaran Pemkab Aceh Selatan itu, meninggal dunia di kawasan Lhoknga, Aceh Besar.
Jenazah Mar tetap dibawa ke Banda Aceh dan tiba di IGD Pinere RSUZA, sekira pukul 03.00 WIB, Selasa (21/7/2020), didampingi istri dan salah seorang anaknya.
Keterangan diperoleh Serambinews.com, setiba di RSUZA Banda Aceh, jenazah Mar, istrinya (MS) dan salah seorang anaknya yang sudah dewasa kembali dirapid test.
Hasilnya, Mar tetap reaktif. Demikian juga istrinya (MS) masih reaktif. Sedangkan rapid terhadap anaknya dinyatakan nonreaktif.
Setelah dilaksanakan fardukipayah, jenazah Mar dibawa pulang ke salah satu desa di Kecamatan Lembah Sabil untuk dimakamkan.
Pemakanan jenazah Mar dilaksanakan, Selasa sore oleh pihak keluarga dan sejumlah masyarakat dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) terbatas.
Sedangkan MS atau istri dari almarhum Mar, saat ini menjalani isolasi di rumah kediamannya di salah satu desa Kecamatan Lembah Sabil. (*)