Idul Adha 1441 H

Batas Waktu Takbir Idul Adha Hingga Beda Takbir Mursal dan Muqayyad, Simak Penjelasan Buya Yahya

Penulis: Yeni Hardika
Editor: Mursal Ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Buya Yahya

Itu artinya mulai nanti malam bakda shalat magrib, semarak takbir mulai dikumandangkan di masjid, mushalla, jalan, atau bisa juga dilakukan sendiri di rumah.

SERAMBINEWS.COM - Sampai kapan batas waktu takbir Idul Adha dikumandangkan?

Apa itu takbir mursal dan muqayyad ?

Simak penjelasan Buya Yahya berikut seperti dalam video 'Penjelasan Takbir di Hari Tasyrik, Mursal dan Muqayyad - Buya Yahya Menjawab', yang diunggah oleh kanal YouTube Al - Bahjah TV.

Besok, Jum'at (31/7/2020) umat muslim di seluruh dunia sudah menyambut hari raya Idul Adha 1441 Hijriah.

Itu artinya mulai nanti malam bakda shalat magrib, semarak takbir mulai dikumandangkan di masjid, mushalla, jalan, atau bisa juga dilakukan sendiri di rumah.

Takbiran adalah penyemarak dari perayaan Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.

MUI Ingatkan Soal Sajadah dan Wudhu, Protokol Kesehatan Sholat Idul Adha, Ini Katanya

Polres Subulussalam Ringkus Tiga Pelaku Pencurian Hewan Ternak  

Di Indonesia, biasanya pada malam hari raya, diadakan takbiran keliling untuk menyambut kedua hari raya tersebut.

Keesokan harinya, takbir masih dikumandangkan jelang pelaksanaan shalat hari raya.

Saat hari raya Idul Adha, takbir juga masih terdengar dikumandangkan setiap selesai shalat fardhu.

Tak ada yang beda dari lafal bacaannya, yang berbeda adalah batas waktu bertakbir pada hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Disampaikan oleh Buya Yahya dalam video tayangan di kanal YouTube tersebut, pada hari raya Idul Fitri, takbir dikumandangkan mulai dari terbenamnya matahari (pada akhir ramadhan) hingga khatib naik ke atas mimbar.

Begitu pun saat Idul Adha, takbir dikumandangkan mulai dari terbenamnya matahari (pada tanggal 9 Dzulhijjah) hingga khatib naik atas mimbar.

Bedanya, pada hari raya Idul Adha disunnahkan untuk lanjut bertakbir setiap selesai shalat fardhu, selama 4 hari.

Mulai setelah shalat Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijjah dan hari tasyrik (11.12.13 Dzulhijjah) yang berakhir setelah Ashar di tanggal 13 Dzulhijjah.

Begini Cara Jamak Shalat & Jamak Qashar, Dikerjakan karena Perjalanan Jauh, Termasuk Mudik Idul Adha

Lantas, apa itu takbir mursal dan muqayyad ?

Seperti dijelaskan oleh Buya Yahya, para ulama menyebutkan ada dua jenis takbir, yakni takbir mursal dan muqayyad.

Takbir mursal adalah takbir yang dikumandangkan di luar waktu shalat.

Takbir mursal ini, kata Buya, bisa dikumandangkan di jalan, pasar, dan lazimnya pada malam hari raya.

"Kalau takbir mursal, takbir itu adalah dimulai dari malam hari itu, kalau di bulan hari raya Idul Fitri, itu dimulai dari terbenamnya matahari hingga imam naik ek atas mimbar," kata Buya.

"Dan begitu juga di takbir hari raya Idul Adha, sampai imam itu naik ke atas mimbar, sudah selesai itu takbir mursal," lanjutnya.

Amalan Sunnah di Hari Raya Idul Adha, Simak Tata Cara dan Bacaan Niat Shalat Ied

Sementara takbir muqayyad adalah takbir yang terikat di waktu shalat.

Takbir ini tidak lagi dikumandangkan di lapangan, tapi disunnahkan setelah mengerjakan shalat fardhu.

"Adapun takbir muqayyad, yang terikat dengan waktu shalat, di hari raya Idul Adha itu sampai hari tasyrik. Hari tasyrik berakhir waktu ashar selesai... waktu ashar selsai menjelang magrib di hari tasyrik." ujar Buya.

"Hari kurban, kemudian tasyrik 1, 2, 3, yaitu tetap disunnahkan takbir tapi bukan di lapangan lagi, bukan di jalan-jalan, tapi sunnah takbir tersebut, takbir yang selama ini kita baca Allahu AKbar Allahu Akbar, itu dibaca setelah waktu shalat saja," jelasnya.

Bahkan, menurut para ulama seperti disampaikan oleh Buya, takbir muqayyad tidak hanya pada shalat fardhu saja, tapi semua shalat bisa dikumandangkan takbir muqayyad selama hari tesebut.

Tapi pada umumnya, dikerjakan setelah shalat fardhu saja.

Berikut adalah video penjelasan Buya Yahya mengenai takbir mursal dan muqayyad.

">

Berikut lafal takbiran versi lengkap, dengan bahasa latin dan artinya.

اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَر اَللَّهُ اَكْبَرْ ـ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ ـ اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ
اَللَّهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً ـ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَلاَنَعْبُدُ اَلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْـدَهُ وَنَصَرَعَبِدَهُ وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ . اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ

Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar..

Laa - ilaaha - illallaahu wallaahu akbar.

Allaahu akbar walillaahil - hamd.

Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar.....

Allaahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa,...

wasubhaanallaahi bukrataw - wa ashillaa.

Laa - ilaaha illallallahu walaa na'budu illaa iyyaahu

Mukhlishiina lahuddiin

Walau karihal - kaafiruun

Walau karihal munafiquun

Walau karihal musyrikuun

Laa - ilaaha - illallaahu wahdah, shadaqa wa'dah, wanashara 'abdah, - wa - a'azza - jundah, wahazamal - ahzaaba wahdah.

Laa - ilaaha illallaahu wallaahu akbar.

Allaahu akbar walillaahil - hamd.

Terjemahan atau arti dalam bahasa Indonesia:

Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar.

Tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah dan Allah Mahabesar.

Allah Mahabesar dan segala puji hanya bagi Allah

Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar

Allah maha besar dengan segala kebesaran,

Segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya,

Dan maha suci Allah sepanjang pagi dan sore.

Tiada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan agama Islam meskipun orang kafir, munafiq dan musyrik membencinya.

Tiada Tuhan selain Allah dengan ke Esaan-Nya. Dia menepati janji, menolong hamba dan memuliakan bala tentara-Nya serta melarikan musuh dengan ke Esaan-Nya.

Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar. Allah maha besar dan segala puji bagi Allah. (Serambinews.com/Yeni Hardika)

Berita Terkini