Luar Negeri

10 Hari Berada di Rumah Sakit, Raja Salman Diizinkan Pulang Setelah Jalani Operasi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemimpin Kerajaan Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz, terlihat meninggalkan Rumah Sakit Raja Faisal di Ibukota Riyadh, Kamis (30/7/2020).

SERAMBINEWS.COM – Pemimpin Kerajaan Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz, telah meninggalkan Rumah Sakit Raja Faisal di Ibukota Riyadh, Kamis (30/7/2020).

Kepulangan Raja Salman dari rumah sakit disampaikan oleh kantor berita Arab Saudi, Saudi Press Agency (SPA).

Melansir dari Reuters, Jumat (31/7/2020), Raja Salman telah dirawat di rumah sakit tersebut sejak 20 Juli 2020 lalu untuk menjalani pemeriksaan medis.

Kamudian SPA memberitahu bahwa Raja Salman menderita radang kantung empedu dan akan dilakukan tindakan operasi pengangkatan.

Platform Media Sosial Dibanjiri Doa Kesembuhan Raja Salman, Para Raja dan Presiden Telepon Langsung

Raja Salman Harus Opname di Rumah Sakit, Ini Penyakit yang Dideritan

Dalam sebuah video yang dirilis oleh SPA, Raja Salman terlihat bersama rombongan berjalan keluar dari rumah sakit, dengan menggunakan tongkat.

  

Dalam rombongan itu terlihat juga putranya, Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman yang mengenakan masker sebagai bentuk pencegahan virus Corona.

Pimpin rapat dari rumah sakit

Sebelumnya, Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz mengadakan rapat pertemuan kabinet melalui video call dari rumah sakit di Ibukota Riyadh pada hari Selasa (21/7/2020).

Sehari sebelumnya, raja yang berusia 84 tahun itu mengakui dengan apa yang dikatakan media pemerintah sebagai radang kantung empedu.

Tiga sumber dari Arab Saudi mengatakan kepada Reuters bahwa raja dalam kondisi stabil.

Sebuah video menujukkan Raja Salman memimpin pertemuan disiarkan di TV pemerintah Saudi pada Selasa malam.

Raja Salman Berhasil Operasi Pengangkatan Kandung Empedu, Para Pemimpin Arab Doakan Kesehatan

Dalam video yang tidak memiliki suara itu, Raja Salman terlihat dari balik meja, tanpa berkata apapun dan membalik-balik dokumen.

Raja Salman yang telah bertakhta sejak 2015 diketahui sedang menjalani pemeriksaan medis.

Media pemerintah Arab Saudi, Saudi Press Agency (SPA) pada Senin (20/7/2020) mengatakan bahwa, dalam sebuah pernyataan Pengadilan Kerajaan bahwa Raja Salman dirawat di Rumah Sakit Spesialis Faisal.

Namun, pernyataan itu tidak merincikan kesehatan Raja Salman dan pemeriksaan apa yang telah dilakukan oleh tim dokter.

Melansir dari Reuters, Rabu (22/7/2020), tiga sumber dari Arab Saudi yang tak ingin disebutkan namanya (anonim), mengatakan kepada Reuters bahwa Raja Salman dalam kondisi "baik-baik saja".

Seorang pejabat di wilayah itu, mengatakan bahwa pada hari Senin dia berbicara dengan salah satu putra Raja Salman.

Raja Salman Hubungi Donald Trump, Ini Isi Pembicaraannya

“Putra itu tampak 'tenang' dan menandakan bahwa tidak ada kepanikan tentang kesehatan raja,” katanya.

Laporan media pemerintah mengatakan bahwa Raja Salman pada hari Senin menerima panggilan telepon dari para pemimpin Kuwait, Bahrain, dan Yordania.

Sebuah-sumber diplomatik mengatakan bahwa Putra Mahkota Mohammed bin Salman terbang kembali ke Riyadh pada hari Senin setelah mengetahui sang ayah menerima perawatan.

Ia terbang daru istananya di Kota Neom di Laut Merah dan membatalkan rencana pertemuan dengan delegasi Irak yang berkunjung.

Sumber diplomatik dan sumber dari Arab Saudi mengatakan putra mahkota itu masih berada di ibukota.

Raja Salman terakhir berbicara di depan umum pada 19 Maret 2020 lalu, dalam sebuah pidato yang disiarkan televisi selama lima menit tentang pandemi virus Corona.

Raja Salman: “Palestina Tetap Menjadi  Masalah Utama Orang Arab dan Muslim”

Raja Salman Masuk Rumah Sakit, Perdana Menteri Irak Tunda Kunjungan ke Arab Saudi

Media pemerintah telah menerbitkan foto dan video raja yang memimpin rapat kabinet mingguan secara online.

Media itu juga mengunggah gambar-gambar pangeran mahkota yang menghadiri pertemuan-pertemuan itu secara online.

Sebelum bertahta menjadi pemimpin Kerajaan Arab Saudi pada 2015, Raja Salman telah menghabiskan lebih dari 2,5 tahun sebagai pangeran mahkota dan wakil perdana menteri dari Juni 2012.

Dia juga menjabat sebagai gubernur wilayah Riyadh selama lebih dari 50 tahun.

Dia menamai putranya yang muda, Mohammed, sebagai putra mahkota untuk menjadi pemimpin kerajaan berikutnya. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Berita Terkini