Setelah tiba di Jeddah, Wahyu dan rombongan dibawa ke Makkah dan diisolasi di Hotel Four Points. Di sini, jemaah haji dikelompokkan dalam grup WA, ada grup bahasa Inggris dan grup bahasa Arab.
Dari sinilah Wahyu tahu ada sejumlah WNI juga yang terpilih seleksi naik haji seperti dirinya. “(Di grup WA jemaah) kenalan di situ, (menyebut) nama, negara, testimoni gimana tentang haji tahun ini, barulah tahu (ada) WNI,” ungkapnya.
Dari komunikasi lewat WA itu, Wahyu mendapat kontak 5 jemaah dari Indonesia. Mereka antara lain tinggal di Madinah, Makkah, dan Jeddah. Selama diisolasi di hotel, Wahyu tidak boleh keluar kamar sama sekali. Jika keluar, maka akan didiskualifikasi.
Dalam kesempatan itu, Jumali juga bertanya kepada Wahyu apakah jemaah haji berjumlah 1.000 atau 10.000, dua angka yang muncul selama ini. Wahyu kemudian menjawab bahwa berdasar dari apa yang dilihatnya, jumlahnya sekitar 1.000.
Selain Wahyu, warga negara Indonesia yang juga mendapat kesempatan naik haji tahun ini adalah Endan Suwandana, Ahmad Sujai, Huda Faristiya, 'Abdul Muhaemin, Siri Marosi, Muhammad Toifurrahman, Ata Farida, Eni Wahyuni, Irma Tazkiya, M Zulkarnain, Ali Muhsin Kemal, dan Akram Hadrami.(tribun network/rin/dod)