Baca tanpa iklan
Lantas, korban memberi tahu tentang kejadian itu kepada saudara laki-lakinya.
Mereka sempat bertanya kepada dokter apakah ada swab test pada alat vital wanita, dan dokter menjawab tidak ada.
Setelah itu saudara laki-laki dan korban pergi ke kantor polisi untuk membuat laporan pengaduan terhadap pelaku sesuai dengan UU yang berlaku.
"Dia segera mengajukan pengaduan dan kami menangkap tersangka. Tersangka telah ditahan di kantor polisi pada 31 Juli 2020," kata Wanjari.
• Info Adanya Warga Subulussalam Positif Covid-19 Masih Simpang Siur
• Sudah 22 Orang Warga Bireuen Positif Covid-19, Ini Imbauanya
• Satu Keluarga di Aceh Barat Positif Corona Sempat Tolak saat Dibawa ke RS Beureugang untuk Dirawat
Insiden itu memicu kehebohan di wilayah itu, seorang pemerhati Perempuan & Anak di Maharashtra, Yashomati Thakur menuntut hukuman paling berat bagi terdakwa.
"Teknisi yang dituduh telah dipesan di bawah Bagian KUHP 354 dan 376. Dia tidak akan selamat. Ini mengejutkan bahwa insiden seperti itu dapat terjadi di sebuah distrik yang pernah memenangkan presiden wanita pertama India (Pratibha Patil)," kata Thakur dalam sebuah pernyataan.
"Ini adalah kekejaman pada martabat seorang wanita.
Kami mendesak pemerintah untuk segera menghapus UU Disha yang diusulkan untuk mencegah penjahat seperti itu," kata Presiden organisasi aktivis sosial, Trupti Desai. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)
• 10 Makanan Ini Mampu Meningkatkan Imunitas Pada Anak di Tengah Pandemi Covid-19
• Sering Amalkan Surah Yusuf dan Maryam, Bayi dari Pasangan Ini Lahir dengan Telinga Lafaz Allah
• Sempat Dipuji, Virus Corona di Vietnam Kini Memburuk, Kasus Meninggal dan Terinfeksi Melonjak