Namun satu di antaranya telah sembuh yaitu M seorang nelayan yang dipulangkan dari Thailand beberapa waktu lalu.
Laporan Seni Hendri | Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI – Hingga Kamis (6/8/2020), jumlah warga Aceh Timur, positif terjangkit virus corona sebanyak empat orang.
Namun satu di antaranya telah sembuh yaitu M seorang nelayan yang dipulangkan dari Thailand beberapa waktu lalu.
M diketahui positif Covid-19 pada Senin (27/7/2020), setelah tim gugus tugas Aceh Timur, menerima hasil pemeriksaan sampel swab ke enam nelayan itu dari Jakarta.
Sebelumnya, enam nelayan Aceh ini dipulangkan dari Thailand dan tiba di Jakarta 17 Juli 2020, sebelum diterbangkan ke Banda Aceh.
Ke enamya dirapid tes sekaligus diambil sampel swab, hasil rapid tes saat itu non reaktif dan tidak ada gejala sehingga keenamnya langsung dipulangkan ke Aceh, dan tiba di Aceh Timur 19 Juli 2020.
• Seluruh Kantor Pemerintahan di Aceh Tamiang Diwajibkan Kembali Terapkan Protokol Kesehatan
• IAI Gelar Silaturrahmi Akuntan Nasional Via Webinar
• 6 Makanan Ini Bisa Bikin Bau Badan Menyengat, Jangan Sering Dikonsumsi
“Setelah kita tahu M positif, lalu 27 Juli langsung kita jemput dan diambil sampel swab bersama tiga pasien positif lainnya.
Lalu, hasilnya kita terima 31 Juli, tiga di antaranya masih positif yakni dua karyawan perusahaan migas, satu santri asal Kecamatan Nurussalam.
Sedangkan M asal Idi Timur hasilnya negative,” ungkap Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh Timur dr Edi Gunawan kepada Serambinews.com, Kamis (6/8/2020).
Saat ini ketiga pasien positif Covid-19 masih isolasi mandiri di rumah masing-masing. Sedangkan, M dinyatakan sembuh.
Rencananya, jelas dr Edi, pihaknya akan mengambil lagi sampel swab terhadap ketiga pasien yang masih positif. Tapi, pihak Balitbangkes Aceh, belum bisa melakukan pemeriksaan sampel swab karena ada kendala.
Akibat Balitbangkes Aceh terkendala melakukan pemeriksaan sampel swab, jelas dr Edi, ada 13 warga saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan sampel swab yaitu 11 petugas medis, dan kedua orang tua yang kontak dengan pasien A santri asal Kecamatan Nurussalam.
“Mereka menunggu dengan cemas, karena pernah kontak dengan pasien A, pasien A memiliki riwayat kontak yang khas yaitu pernah kontak dengan pasien positif, menunjukan gejala kelinis, dan hasil sampel swabnya positif, karena itu petugas medis sangat cemas sebelum mengetahui hasil pemeriksaan swab mereka,” jelas dr Edi.
Dengan terkendalanya pemeriksaan sampel swab di Balitbangkes Aceh, jelas dr Edi, evaluasi terhadap pasien positif Covid-19 di daerah juga terkendala. Karena itu, pihaknya berharap sejumlah rumah sakit daerah juga dilengkapi fasilitas real time polymerase chain reaction (RT-PCR).
“Tujuannya untuk memudahkan pemeriksaan sampel swab dan hasilnya lebih cepat diketahui. Forkopimda Aceh Timur, sudah rapat dan setuju rumah sakit Zubir Mahmud dilengkapi fasilitas RT PCR ini,” ungkap dr Edi, seraya mengaku sudah mengusulkan pengadaan alat itu ke Provinsi Aceh.
Upaya Penangagan
Dr Edi mengatakan tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 di Aceh Timur, sudah melakukan banyak upaya penanganan dan pencegahan penularan Covid-19.
Di antaranya, telah menangani pasien positif Covid-19, dan mencegah penularan, menyiapkan ketahanan, membentuk gampong tangguh bereh yang tangguh melawan Covid, dan menyiapkan sentra ketahanan pangan.
Membentuk tim gugus tugas di kecamatan, dan gampong yang bertugas mengimbau masyarakat mematuhi protocol kesehatan, mengawasi tamu dari luar daerah, membuat ruang isolasi sementara di setiap desa, membuat posko pemeriksaan di perbatasan, penyemprotan disinfektan di fasilitas umum, membagikan masker, serta upaya lainnya.
Tantangan daerah saat ini, jelas dr Edi, yaitu masih banyak masyarakat tidak patuh terhadap protocol kesehatan dan menganggap Covid ini hoaks dan rekayasa.
Kunci agar penyebaran Covid-19 bisa ditekan penularaan yaitu perlunya kesadaran semua pihak, agar patuh, dan disiplin menjalankan protocol kesehatan yang diisntruksikan pemerintah.
“Kasus Covid di Aceh meningkat tajam.
Karena itu, kami mohon pengertian masyarakat untuk sama-sama mencegah Covid dengan patuh dan disiplin menjalankan instruksi pemerintah tentang protocol kesehatan,” pinta dr edi Gunawan. (*)