SERAMBINEWS.COM, NEW DELHI - Dewan Pusat Pajak Tidak Langsung & Bea Cukai (CBIC) India memberi peringatan kepada pemerintah.
Hal itu setelah ledakan dahsyat yang dipicu amoniak nitrat mengguncang ibu kota Lebanon, Beirut.
Sebuah peringatan dibunyikan Bea Cukai atas bahan peledak yang mungkin berada di seluruh Pelabuhan India.
Dalam peringatan yang dikeluarkan pada Kamis (6/8/2020), CBIC telah diminta memverifikasi bahan berbahaya dan eksplosif di pelabuhan di seluruh negeri.
Departemen itu mencatat telah mensurvei setelah ledakan Beirut di mana sedikitnya 137 orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka.
“Pabean dan petugas lapangan telah diarahkan untuk memverifikasi dalam waktu 48 jam bahan berbahaya dan mudah meledak di gudang dan pelabuhan seluruh negeri," katanya.
Hal itu untuk memenuhi standar keselamatan dan tidak menimbulkan bahaya bagi kehidupan dan bangunan.
"Langkah pencegahan ini diambil mengingat insiden ledakan baru-baru ini di negara asing yang disebabkan oleh bahan semacam itu, ”kata CBIC.
Peringatan muncul, hanya beberapa jam setelah laporan 740 ton amoniak nitrat disimpan di Pelabuhan Chennai.
• Taipan India Manfaatkan Mesin Traktor Perah Susu Sapi, Juga Bisa Digunakan Bajak Sawah
• Pakistan Kecam India Membangun Kuil Ram Mandir, Bekas Masjid yang Dihancurkan Garis Keras Hindu
• Dokter Lebanon Kewalahan Hadapi Pasien Ledakan Gudang Penyimpanan Bahan Kimia, Bekerja Dalam Gelap
Namun, laporan itu dibantah oleh seorang pejabat yang mengatakan kiriman itu telah lama dikeluarkan dari pelabuhan.
"Tidak ada penyimpanan 740 ton amoniak nitrat di Pelabuhan Chennai. Itu sudah lama dipindahkan," kata seorang pejabat pelabuhan kepada kantor berita IANS, Jumat (7/8/2020). .
Laporan sebelumnya menyatakan konsinyasi 740 ton amoniak nitrat, disimpan dalam 37 kontainer, diimpor oleh Amman Chemicals pada 2018 sebagai bahan pupuk dari Korea Selatan.
Karena importir tidak memiliki izin yang diperlukan, Departemen Bea Cukai telah menyita barang kiriman tersebut dan menyimpannya di Stasiun Pengangkutan Kontainer Sattva, Manali.
Seorang karyawan di Sattva Container Freight Station menyatakan tindakan pencegahan keamanan yang diperlukan telah diambil untuk menyimpan bahan kimia tersebut.
Selanjutnya, sebagian dari barang kiriman tersebut kemudian dilelang oleh Departemen Bea Cukai.