Hal itu terungkap dari paparan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani (SAG) saat merilis prevalensi kasus Covid-19 di Aceh, berdasarkan laporan Gugus Tugas Covid-19 kabupaten/kota, per tanggal 8 Agustus 2020, pukul 19.00 WIB.
• 7 Tahun Cabuli Anak Kandungnya, Aksi Bejat Ayah ini Terbongkar saat Tantenya Juga Nyaris Jadi Korban
• 4 Ramalan Mengejutkan Stephen Hawking Tentang Masa Depan: Wabah Mengerikan hingga Kontak Alien
• VIDEO - Seorang Pria Meninggal Usai Laksanakan Shalat Zuhur di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh
Kasus baru Covid-19 yang ia laporkan kemarin hanya dua orang, masing-masing satu orang warga Kabupaten Nagan Raya dan warga Aceh Tamiang. Sedangkan satu orang lagi dilaporkan meninggal dunia.
Mengutip laporan Koordinator Pelayanan Tim PIE Covid-19 RSUZA, dr Novina Rahmawati, pasien yang meninggal itu laki-laki umur 69 tahun, warga Nagan Raya yang dirawat di RSUZA Banda Aceh sejak 23 Juli 2020.
"Almarhum meninggal di RICU-RSUZA, Sabu (8/9/2020) sekira pukul 03.30 WIB," kata Saifullah Abdulgani kepada Serambinews.com, Minggu (9/8/2020).
Ia juga melaporkan, jumlah kasus Covid-19 di Aceh secara akumulatif kemarin mencapai 547 orang, yakni 378 orang dalam penanganan tim medis di rumah sakit rujukan, 148 orang sudah sembuh, dan 21 orang meninggal.
Menyadari makin melonjak terus jumlah pasien maupun yang meninggal akibat Covid-19 di Aceh, Rektor Unsyiah bersaran, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Aceh harus segera memikirkan strategi baru yang lebih efektif untuk memutus rantai penularan ini yang kebanyakan kasusnya sudah merupakan transmisi lokal.
• Ternyata Begini Kondisi Negara Kita Sekarang, Isi Tausiah Farid Wajdi di Masjid Ulee Kareng
• Pansus DPRK Simeule Minta Galian C tak Berizin Distop dan Urus Izin, Yang Sudah Berizin Lanjutkan
• Dokter Bukhari Imbau Masyarakat Aceh Tenggara jangan Takut Berobat ke RSU Sahudin Kutacane
"Jangan sampai pada titik tertentu nanti kita semua kewalahan atau tak mampu lagi menangani booming pasien Covid di tengah terbatasnya jumlah tenaga medis dan tempat tidur untuk pasien Covid-19 di sejumlah rumah sakit di Aceh," ujar Prof Samsul.
Ia ingatkan, semakin banyak dokter spesialis, dokter umum, perawat, dan laboran yang positif Covid di Aceh.
Bahkan tak kurang 39 dari 392 orang mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Unsyiah kini terinfeksi Covid-19.
"Jangan sampai tenaga medis kita tak dapat menjalankan tugasnya membantu pasien Covid-19, karena mereka sendiri ramai yang terpapar justru di tempat mereka belajar dan mengabdi," pungkas Prof Samsul Rizal.(*)