Berita Aceh Timur

GeMPAR Minta Touring Peringati 15 Tahun Damai Aceh Dibatalkan, Dana Dialihkan untuk Korban Konflik

Penulis: Seni Hendri
Editor: Jalimin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Auzir Fahlevi SH, Ketua LSM GeMPAR Aceh.

Laporan Seni Hendri | Aceh Timur

 

SERAMBINEWS.COM, IDI – LSM Gerakan Masyarakat Partisipatif (GeMPAR) Aceh, meminta Plt Gubernur Aceh, dan Badan Reintegrasi Aceh (BRA) membatalkan acara Tour Hari Damai Aceh, bekerjasama dengam Ikatan Motor Besar Indonesia (IMBI) pada 12-14 Agustus 2020 dalam rangka memperingati Hari Damai Aceh ke-15 tahun 2020.

LSM GeMPAR menilai kegiatan touring Moge itu dinilai tidak pantas dan dianggap melukai perasaan korban konflik di Aceh.

Ketua GeMPAR Aceh, Auzir Fahlevi SH, mengatakan, Pemerintah Aceh saat ini seperti sudah kehilangan akal sehat dan etika kemanusiaan serta terkesan memanfaatkan moment peringatan 15 Tahun Damai Aceh hanya untuk berleha-leha.

Tidak sepantasnya, jelas Auzir, hal ini dipertontonkan ke hadapan rakyat Aceh. Auzir mengatakan, kalau ada oknum pejabat yang hobbynya touring dengan motor gede (moge), ya silahkan buat acara sendiri dengan kelompoknya tanpa harus menggunakan uang APBA yang selama tiga hari menghabiskan dana sebesar 305 Juta.

“Dalam sehari menghabiskan dana Rp 100 Juta per hari, ini artinya jelas menari-nari di atas penderitaan rakyat Aceh,” ungkap Auzir.

Selanjutnya, ungkap Auzir, jika IMBI ingin berkontribusi untuk memperingati 15 tahun Damai Aceh tidak dipersoalkan tapi jika menggunakan dana APBA tentu akan menjadi persoalan.

“Dalam situasi ekonomi yang begitu sulit dan ditengah situasi Pandemi Covid 19 ini, rasanya tidak etis dilaksanakan acara touring dan itu bertentangan dengan semangat perdamaian Aceh,” ungkap Auzir.

Alangkah baiknya, lanjut Auzir, anggaran touring Rp 305 juta itu dialihkan untuk menyantuni anak yatim korban konflik dan fakir miskin di Aceh.

“Pak Plt Gubernur harus menyadari bahwa kegiatan itu sangat tidak relevan dan justeru menciptakan bumerang terhadap Pemerintah Aceh yang kendalinya berada di tangan Plt Gubernur. Batalkan dan alihkan dana itu untuk anak yatim korban konflik dan fakir miskin di Aceh sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah atas hikmah perdamaian Aceh,” pinta Auzir.

Usulan itu, ungkap Auzir, jauh lebih mulia daripada menghambur-hamburkan uang APBA pada hal-hal  yang bersifat kemewahan dan hedonis semata.(*)

Empat Orang Terdekat Dr Razali Positif Covid-19, Kasus Baru Bertambah 72 Lagi

Di Antara Dampak Ledakan Dahsyat di Beirut, Anak-anak Kena Pecahan Kaca Hingga Bayi Hilang Kesadaran

DPRK Terima LKPJ Bupati Aceh Timur Tahun Anggaran 2019

 

Berita Terkini