Pembukaan ruang isolasi di Puskesmas Tangan-Tangan, menurut Safliati sudah dibahas dalam Rapat Evaluasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Oproom Kantor Bupati, Kamis.
Dalam rapat evaluasi dipimpin Wabup Abdya, Muslizar MT, Kepala Dinkes Abdya juga melaporkan bahwa kasus terkonfirmasi Covid-19 berjumlah 23 orang.
Rinciannya, satu orang dinyatakan sembuh, satu orang meninggal dunia, dan 21 orang dirawat dan diisolasi di RSU TP.
Dari 21 orang yang dirawat dan diisolasi, sebanyak 20 orang sudah dipulangkan ke rumah masing-masing sejak tiga hari lalu.
Mereka dibolehkan pulang karena tidak ada lagi gejala Covid-19 atau sudah sembuh.
Satu orang masih dirawat di Ruang Isolasi Khusus (RIK) RSU TP bersama dua orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Dengan dibuka ruang isolasi postif Covid-19 di Puskesmas Tangan-Tangan, maka Kabupaten Abdya memiliki ruang isolasi di dua titik lokasi, tidak termasuk RIK pada RSU TP lokasi Padang Meurantee, Susoh.
Seperti diberitakan, Wabup Abdya, Muslizar MT meresmikan ruang isolasi Penyakit Infeksi New Emerging dan Re-Emerging (Pinere) di RSU TP, Kamis (13/8/2020).
Direktur RSU TP Abdya dr Ismail Muhammad SpB melaporkan, rumah sakit tersebut sudah memiliki Ruang Pinere dengan 25 set ranjang atau tempat tidur untuk merawat pasien positif Covid-19 tanpa gejala.
Sesuai petunjuk, kata dr Ismuha (panggilan Ismail Muhammad), jumlah ranjang di ruang isolasi Pinere minimal 10 persen dari jumlah tempat tidur pada RSU TP yang berjumlah 254 set ranjang.
“Jadi, jumlah 25 set ranjang sudah terpenuhi 10 persen, bahkan bisa lebih,” kata dr Ismuha SpB.
Ruang Pinere ini sebelumnya merupakan Ruang Rindu C yang lokasinya bersebelahan dengan Ruang Isolasi Khusus (RIK) yang memiliki 4 set ranjang.
Ruang Pinere ini digunakan sebagai tempat merawat pasien positif Covid-19 tanpa gejala atau OTG (Orang Tanpa Gejala). (*)