Padahal, di kuartal I tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di Italia juga minus 5,5 persen.
5. Korea Selatan
Korea Selatan menjadi salah satu negara di Asia yang mengalami resesi setelah dua kuartal berturut pertumbuhan ekonominya minus.
Pada kuartal I tahun 2020, Korea Selatan melaporkan pertumbuhan ekonomi minus 1,3 persen. Kemudian pada kuartal II tahun 2020 mengalami minus 3,3 persen.
Kemersotan ini terjadi karena anjloknya ekspor, investasi, manufaktur, dan jasa.
• Kemendagri: Tidak Ada Alasan Pembatalan Proyek Multiyears APBA 2020 kecuali Ada Putusan MA
6. Jepang
Resesi juga hinggap di Jepang. Negeri Sakura itu melaporkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I tahun 2020 minus 3,4 persen.
Padahal, pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV tahun 2019 minus 6,4 persen.
7. Hong Kong
Resesi yang terjadi di Hong Kong sebenarnya sudah terjadi sejak awal tahun 2020.
Aksi protes yang memukul sektor ritel dan pariwisata membuat pertumbuhan ekonomi minus sejak kuartal III dan kuartal IV tahun 2019.
Pada kuartal III tahun 2019 minus 2,8 persen dan kuartal IV tahun 2019 minus 3 persen.
Kondisi kemudian diperburuk dengan pandemi Covid-19. Pada kuartal I tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Hong Kong minus 9,1 persen, sedangkan kuartal II tahun 2020 minus 9 persen.
• Sambut Konjen Malaysia, Bupati Aceh Tamiang Mursil Butuh Dukungan TNI/Polri untuk Yakinkan Investor
8. Singapura
Negara di Asia Tenggara yang pertama mengalami resesi adalah Singapura.