Penutupan kedua ruangan tersebut, dilakukan pascameninggalnya seorang pasien positif Covid-19 berdasarkan hasil swab, Kamis (13/8/2020).
Direktur RSUD Kota Subulussalam, dr Dewi Sartika Pinem, kepada Serambinews.com, membenarkan adanya dua ruang yang ditutup sementara yakni pinere dan poli paru.
Penutupan kedua ruang ini kata dr Dewi, dilakukan lantaran pasien positif Covid-19 berinisial NM (48), warga Subulussalam dirawat di sana.
Pinere adalah ruang penyakit infeksius emerging dan re- emerging.
Penutupan dilakukan, hingga hasil swab para tenaga medis dan pendukung RSUD Kota Subulussalam keluar.
Sementara ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), ruang Intensive Care Unit (ICU), serta ruang rawat inap kelas II dan III yang semula rencananya ditutup batal.
“Yang ditutup anya dua ruangan pinere dan poli paru," terang dr Dewi.
Penutupan kedua ruangan tersebut menurut dr Dewi, hingga hasil swab tenaga medis RSUD Kota Subulussalam keluar.
Sementara hingga kini, puluhan tenaga medis terdiri dari lima dokter umum, dua dokter spesialis, serta perawat dan lainnya masih menjalani isolasi di RSUD Kota Subulussalam.
Selain itu, para petugas medis ini juga menjalani swab PCR, guna memastikan apakah mereka tertular atau tidak.
• Kuburan Umum Dijadikan Tempat Menongkrong dan Bermain, Ternyata Ini Sebabnya
Secara terpisah, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Subulussalam, dr Muhammad Armansyah mengatakan, mereka telah menjalani swab PCR.
Armansyah adalah salah satu dokter yang kontak dengan pasien Covid-19 dan sekarang menjalani isolasi serta swab bersama rekannya.
Swab para dokter dan tenaga medis RSUD Kota Subulussalam, berlangsung tadi sore pukul 15.30 – 16.30 WIB.
”Mohon doa semoga kami semuanya negatif dan dapat kembali memberi pelayanan kesehatan untuk masyarakat," pinta dr Armansyah. (*)
• 3,7 Juta Rekening Penerima BLT Karyawan Swasta Belum Terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan, Cek Namamu