16 Tahun Ishak Daud Meninggal

Alm Tgk Ishak Daud di Mata Pengawalnya, Sosok Pemberani dan Selalu Ingatkan Pasukan GAM untuk Shalat

Penulis: Seni Hendri
Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panglima Sagoe 05 Idi Kuta Syafrizal Komeng, didampingi Tgk Afan mantan kombatan GAM, dan anak almarhum Tgk Ishak Daud, mengunjungi dan memanjatkan doa kepada almarhum Tgk Ishak Daud, dan istrinya Cut Rostina, di TPU Blang Geulumpang, Idi Rayeuk, Aceh Timur, Selasa (8/9/2020).

"Saya sempat terkagum-kagum melihat Teungku Ishak yang ternyata cool banget and was totally manly. Tubuhnya tinggi besar dan tegap. Cara bicaranya tegas, berlogat melayu dan sering sinis bila ditanya menyangkut kondisi Aceh dan kebebasan pers," tulisnya.

Dalam catatan itu Nani bersama beberapa jurnalis lain sempat merasakan langsung petualangan bergerilya bersama pasukan Ishak Daud di hutan belantara Peureulak, Aceh Timur.

Meskipun hanya semalam, namun pengalaman itu cukup memberi kesan mendalam baginya.

Kesan lainnya, Ishak Daud ternyata amat menghormati perempuan.

"Bila dengan wartawan lelaki Ishak bersalaman sangat lama, saya justru diperlakukan beda. Dia menjabat tangan saya sekilas dan begitu cepat seolah terpaksa harus bersalaman dengan perempuan. Meski begitu, dia begitu ramah pada saya, bahkan jauh lebih ramah dibanding pertemuan di Keude Geurubak beberapa tahun yang lalu." tulisnya.

Sebagai jurnalis yang kenyang meliput konflik Aceh, Nani merasa terenyuh dengan berita meningganya Ishak Daud dalam pertempuran dengan TNI pda 8 September 2004.

Repro koran Harian Serambi Indonesia edisi 11 September 2004 menerbitkan informasi tentang meninggalnya Panglima GAM Ishak Daud. (SUBUR DANI/LITBANG SERAMBI INDONESIA)

Peristiwa kelabu itu kini sudah 15 tahun berlalu, dan menjadi catatan sejarah kelam konflik Aceh.

"Teungku Ishak sudah almarhum, tetapi sepertinya beliau begitu hidup dalam pikiran saya sebagai wartawan yang pernah meliput lama di Aceh." tulis Nani.

Sempat menjadi reporter untuk koran berbahasa Inggris, The Jakarta Post beberapa tahun, Nani Afrida, salah satu jurnalis perempuan Aceh, kini memilih berkarier di Kantor Berita Turki sebagai Chief Correspondent Anadolu Agency.(*)

Berita Terkini