Aset yang dikuasai tersebut antara lain lahan bersama gedung di perbukitan Desa Cot Manee, Kecamatan Jeumpa, berserta isinya.
Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE – Akademi Komunitas Negeri Aceh Barat Daya (AKN Abdya) Program Studi di Luar Domisili (PDD) Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, Sumatera Barat, tutup atau bubar sejak 2019.
Sementara aset Pemkab Abdya yang telah diserahkan kepada Kementerian Pendidikan Tinggi (Kemendikti) sebagai salah satu syarat berdiri perguruan tinggi tersebut tahun 2014 lalu, masih dikuasai Kemendikti Cq Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, Sumatera Barat.
Aset yang dikuasai tersebut antara lain lahan bersama gedung di perbukitan Desa Cot Manee, Kecamatan Jeumpa, berserta isinya.
Aset lain adalah kendaraan operasional merek Nissan Serena hingga sekarang masih berada di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.
“Kita telah ajukan surat permintaan pengembalian aset kepada Kemendikbud (dulu, Kemendikti) melalui Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh yang dulunya sebagai koordinator pembina AKN Abdya,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Abdya, Thamrin kepada Serambinews.com, Kamis (10/9/2020).
• Masker Jaring Lagi Ramai di Amerika, Sebut Sempurna untuk Bernapas, Netizen Geram
• Status Aceh Jaya Berubah, dari Zona Orange ke Zona Merah Covid-19, Apa Penyebabnya?
• Kantor Camat Trumon Tengah Mulai Dibangun, Warga Juga Siapkan Lahan untuk KUA, Ini Respon Kemenag
Surat permintaan pengembalian aset bekas AKN Abdya itu diteruskan oleh Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh ke Kemendikbud RI, dan sekarang dalam proses.
Akan tetapi, menurut keterangan pengembalian itu butuh waktu dikarenakan terjadi perubahan lembaga yang dulunya Kemendikti menjadi Kemendikbud RI.
Akan tetapi, kata Sekda Thamrin, pihak Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh sudah menjawab surat permohonan permintaan pengembagian aset bekas AKN Abdya.
“Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh sudah menjawab surat kita, mereka mengizinkan jika Pemkab Abdya ingin menggunakan aset bekas AKN tersebut,” kata Sekda Abdya.
Akan tetapi Sekda Abdya, Thamrin tidak menjelaskan bagaimana aset bergerak berupa satu unit mobil merek Nissan Serena yang hingga saat ini masih berada di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, Sumatera Barat.
Tutup
Sebagai catatan, AKN Abdya, berdiri berdasarkan Surat Keputusan Kemendikbud RI Nomor 241/P/2014 tanggal 26 Agustus 2014.
Perguruan tinggi ini melaksanakan pendidikan Diploma Dua (D-II) PDD Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, Sumatera Barat.
Mahasiswa Angkatan I tahun 2014 sebanyak 120 orang telah dilaksakanan wisuda tahun 2016 lalu, dalam Rapat Senat Terbuka Politektik Pertanian Negeri Payakumbuh, Sumatera Barat, digelar di Gedung DPRK Abdya.
Namun, setelah empat tahun beroperasi, aktivitas perkuliahan dan kegiatan operasional AKN Abdya terhenti sejak awal tahun 2018 lalu. Mahasiswa yang diterima tahun 2017 hanya bisa mengikuti kuliah satu semester.
Lalu, AKN yang menempati bekas gedung Rumah Sakit Abdya di Desa Cot Manee, Kecamatan Jeumpa, itu tutup. Beberapa unit gedung yang menjadi lokasi perkuliahan akhirnya dibalut semak belukar.
Penyebabnya, dana hibah dari Pemkab Abdya tahun 2017 sebesar Rp 1 miliar tidak cair.
Dampaknya, ratusan mahasiswa angkatan II dan III atau tahun 2015 dan 2016, terkendala diwisuda dikeranakan mereka belum membayar SPP.
Baru kemudian awal Oktober 2019 lalu, diperoleh kabar bahwa mahasiswa bisa diwisuda yang direncanakan akhir November.
Mahasiswa bisa diwisuda setelah dana hibah Pemkab Abdya bisa dicairkan untuk kegiatan operasional, termasuk untuk mensubsidi SPP para mahasiswa.
Dana hibah akhirnya bisa cair setelah Pemkab Abdya meminta pertimbangan atau tinjauan hukum tentang pengunaan dana hibah Pemkab kepada perguruan tinggi yang sebenarnya menjadi tangung jawab pemerintah pusat.
Kajari Abdya memberi pertimbangan hukum bahwa anggaran hibah dimaksud bisa digunakan untuk subsidi SPP mahasiwa dan kegiatan operasional.
Akhirnya, sebanyak 154 mahasiswa/i AKN Abdya PDD Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, Sumatera Barat, diwisuda pada tanggal 26 November 2019 lalu.
Prosesi wisuda mahasiswa angkatan II tahun 2015 dan angkatan III tahun 2016 itu dilaksanakan dalam Rapat Senat Terbuka Politeknik Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh di Ruang Sidang Gedung DPRK Abdya di Blangpidie.
Rapat senat terbuka dipimpin langsung Direktur Politeknik Pertanian Negeri Paya Kumbuh, Ir Elvin Hasman MP, dengan jumlah anggota senat yang hadir 11 orang.
Prosesi wisuda 154 mahasiswa/I AKN Abdya pada November 2019 tersebut merupakan yang terakhir, setelah itu tutup atau bubar karena tidak ada lagi mahasiswa yang mendaftar sejak dua tahun sebelumnya. (*)