Berita Internasional

Kapal Survei Turki Keluar dari Perairan Sengketa, Yunani Sambut Positif

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapal Patroli Rudal Cepat Hellenic Navy Roussen atau Super Vita class P 71 HS Ritsosy milik Turki terlihat di pulau kecil Yunani Kastellorizo, berjarak dua kilometer lepas pantai selatan Turki.

SERAMBINEWS.COM, ISTANBUL - Kapal penelitian seismik Turki Oruc Reis kembali ke perairan dekat provinsi selatan Antalya pada Minggu (13/9/2020). Ini sebagai langkah pengurangan ketegangan yang disambut positif oleh Yunani.

Tetapi, Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengecilkan pentingnya langkah tersebut dengan mengatakan kapal telah kembali ke pantai sebagai bagian dari rencana yang dijadwalkan.

Anggota NATO, Turki dan Yunani memiliki klaim yang tumpang tindih atas landas kontinen dan hak atas sumber daya energi potensial di Mediterania timur.

Ketegangan berkobar bulan lalu setelah Ankara mengirim Oruc Reis untuk memetakan kemungkinan prospek pengeboran minyak dan gas di perairan yang diklaim oleh Yunani, Siprus, dan Turki.

Yunani Mengizinkan Kapal Survei Turki Kembali ke Laut Mediterania, Cegah Perang Meletus

Erdogan Peringatkan Presiden Perancis Jangan Main-main dengan Turki

Turki Kecam Normalisasi Hubungan Bahrain-Israel: Upaya Pendudukan Palestina Secara Permanen

Angkatan Laut Turki telah mengeluarkan peringatan awal bulan ini yang mengatakan bahwa Oruc Reis akan melanjutkan operasi di daerah tersebut hingga 12 September.

Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu mengatakan, kapal itu akan melanjutkan operasi eksplorasi lebih lama, tetapi sejauh ini belum ada indikasi perpanjangan survei.

Data pelacak kapal Refinitiv menunjukkan, Oruc Reis, bersama dengan dua kapal yang menyertainya, telah berlabuh di lokasi di lepas pantai Antalya pada Minggu. Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis menyambut baik langkah tersebut.

“Kembalinya Oruc Reis adalah langkah awal yang positif, semoga ada kontinuitas. Kami ingin berbicara dengan Turki, tetapi dalam iklim tanpa provokasi, ” katanya kepada wartawan di Thessaloniki.

Wakil Bupati Aceh Singkil Resmikan Pembukaan Dayah Penghafal Alquran, Gurunya Alumni Turki

Tiga Jurnalis Turki Dibebaskan dari Penjara, Seusai Mendekam Enam Bulan, Ini Tuduhannya

Wakil Bupati Aceh Singkil Resmikan Pembukaan Dayah Penghafal Alquran, Gurunya Alumni Turki

Ankara menghadapi sanksi potensial dari Uni Eropa, yang sepenuhnya mendukung negara-negara anggota Yunani dan Siprus, karena perselisihan tersebut.

Tetapi banyak negara, termasuk Jerman, ingin meredakan kebuntuan melalui dialog.

Turki juga mengatakan terbuka untuk menyelesaikan masalah dengan Yunani melalui dialog, tetapi telah secara terbuka menolak prasyarat apa pun, termasuk kapal Oruc Reis yang harus menghentikan operasi sebelum negosiasi.(reuters/sak)

Berita Terkini