SERAMBINEWS.COM - Kakek dari pelaku penusukan Syekh Ali Jaber akhirnya buka suara soal kondisi kesehatan sang cucu.
Kediamannya mendadak didatangi Tim Densus 88 Anti Teror, kakek pelaku penusuk Syekh Ali Jaber bongkar kondisi cucunya.
Sama seperti ayah dari pelaku penusuk Syekh Ali Jaber, sang kakek rupanya juga bersikeras meyakini jika cucunya mengalami gangguan kejiwaan.
Tak hanya itu, sang kakek juga sempat membocorkan kondisi pelaku penusuk Syekh Ali Jaber jika sedang kumat.
Tim Densus 88 Anti Teror diketahui mendatangi kediaman pelaku pada Minggu (13/9/2020).
Sebelum mendatangi rumah pelaku penusuk sang Ulama, Tim Densus 88 Anti Teror sempat berkunjung ke rumah ketua RT 07 LK 1, Jumawan.
• Pemuda Gayo, Jika Ada Pihak yang Batalkan Proyek Multiyears, “Kami Siap Pisah dari Provinsi Aceh”
• Citra Kirana Masuk UGD Karena Derita Sakit Ini, Begini Kondisi Istri Rezky Adhitya Usai Dirawat
• Sedang Nyantai di Warung, Tiba-Tiba Dua Pria di Aceh Utara Diciduk Petugas, Ini Kasusnya
Menurutnya, kedatangan Tim Densus 88 Anti Teror sempat meminta izin dirinya selaku pamong setempat.
"Pertama mereka datang saya masih di luar, ngehubungin saya, katanya mau ketemu sama keluarganya Alfin," ujar Jumawan, Selasa (15/9/2020).
Jumawan tak mengetahui apa saja yang dilakukan oleh Tim Densus 88 Anti Teror tersebut.
"Apa saja tujuannya ke sini saya gak tahu ya, untuk jelasnya bisa tanya keluarganya saja," kata Jumawan.
Sementara pihak keluarga tersangka tidak diperkenankan memberikan keterangan terkait kedatangan Tim Densus 88 Anti Teror.
Menurut keterangan kakek tersangka, pihaknya sudah menyerahkan semua permasalahan tersebut ke pihak polisi.
• Jangan Sampai Ketinggalan, Gelombang ke-10 Jadi Program Terakhir Kartu Prakerja, Cek Syaratnya
• Viral Video! Ibu-ibu di Sumedang Sengaja Rusak Bendera Merah Putih Sambil Tertawa Senang
"Mohon maaf kami tidak boleh memberikan keterangan sama wartawan," ucap kakek tersangka, yang tak mau disebutkan identitasnya.
Kendati demikian, kakek tersangka membenarkan jika Alfin mengalami gangguan jiwa pascakedua orangtuanya berpisah.
Kondisi kejiwaan tersangka, lanjut sang kakek, terbilang labil.