Fenomena Langit Malam Ini, Konjungsi Merkurius-Spica dan Ekuinoks September 2020

Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bulan Purnama

SERAMBINEWS.COM -  Sembari menemani kejenuhan Anda, ada dua fenomena menarik di langit yang bisa Anda saksikan malam hari ini, Selasa (22/9/2020).

Dua fenomena tersebut adalah konjungsi Merkurius- Spica dan Ekuinoks September 2020.

Berikut penjelasan lebih rincinya.

1. Konjungsi Merkurius-Spica, pukul 18.26 WIB

Dalam keterangan resmi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), konjungsi atau kesejajaran antara planet Merkurius dan Spica akan terjadi pada petang nanti di hari ini.

Spica adalah bintang yang paling terang di antara bintang lainnya yang terletak di konstelasi Virgo. Spica digolongkan sebagai bintang variabel berganda.

Dalam sistem manzila Arab, Spica ini dikenal sebagai as-Simak. Sementara dalam sistem manzilah India, Spica disebut Caitra yang bermaka yang paling terang.

Puncak konjungsi atau kesejajaran Merkurius-Spica menurut Lapan, akan terjadi pada pukul 18.26 WIB dengan sudut pisah 0,27 derajat.

Bagi Anda yang penasaran dan ingin mengamatinya, bisa sekali dilakukan dengan mata telanjang atau tanpa bantuan alat optik.

Namun, dengan catatan kondisi langit cerah, bebas dari polusi cahaya maupun bebas dari penghalang di sekitar medan pandang. Maka, Anda dapat mengamatinya di langit tepatnya arah Barat dengan ketinggian 10.7 derajat.

Dituduh Curi Barang Mewah, TKI Ini Menang atas Tuduhan dari Bos Bandara Changi Singapura

Buruan Daftar Kartu Prakerja Gelombang 10, Sisa Kuota Peserta 200 Ribu Orang

Ekonomi Timor Leste Makin Terpuruk, Organisasi Ini Keluarkan Sumbangan Besar untuk Bumi Lorosae

2. Ekuinoks September

()Ekuinoks September (Daily Express)

Astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo menjelaskan bahwa ekuinoks adalah peristiwa di mana deklinasi Matahari senilai dengan garis khatulistiwa atau ekuator (0º).

"Persisnya, deklinasi matahari akan tepat bernilai nol pada pukul 20.41 WIB," kata Marufin kepada Kompas.com, Rabu (2/9/2020).

Marufin berkata, dalam ekuinoks maka durasi siang yaitu sejak terbit hingga terbenamnya Matahari, akan sama panjang dengan durasi malam di seluruh penjuru Bumi.

"Dan saat Matahari terbit di hari itu, ia akan terbit tepat di titik timur," ujarnya.

Dikenal Jadi Negara Miskin Tapi Sanggup Bikin Senjata Nuklir, Ternyata Ini Pabrik Uang Korea Utara

Geger, China Rilis Video Angkatan Udaranya Serang Pangkalan Udara AS, Faktanya Bikin Geleng-geleng

Halaman
12

Berita Terkini