Untuk mengetahui kematian gajah, National Park Rescue meminta untuk menguji sampel jaringan, sampel tersebut perlu disimpan dalam kondisi tertentu dan segera dikirim ke laboratorium khusus.
Tapi hal ini tidak dilakukan di Botswana yang memicu spekulasi lain.
“Hanya karena cyanobacteria ditemukan di dalam air, itu tidak membuktikan bahwa gajah mati karena paparan racun. Tanpa sampel yang baik dari gajah mati, semua hipotesis hanya hipotesis,” kata McCann.
Pada bulan Juli, pemerintah merilis 281 kematian gajah tetapi telah meningkat menjadi 330 kematian.
Ruben mengatakan dia akan memantau air untuk musim hujan berikutnya untuk menghindari kematian lagi.
• Gara-gara Ular Piton, Jalanan Macet Parah Hingga Polisi Tutup Akses Jalan
• Kasus Vina Abdya Mulai Disidang di PN Blangpidie, Kerugian Korban Mencapai 7,115 Miliar
“Penting untuk dipantau sekarang untuk mendeteksi secara efektif pertumbuhan alga ini di air,” katanya.
Perubahan iklim meningkatkan intensitas dan tingkat keparahan pertumbuhan alga yang berbahaya, membuat masalah ini lebih mungkin terulang kembali.
McCann membenarkan bahwa dia bekerja dengan para pejabat daerah setempat untuk menyiapkan sistem peringatan dini regional.
Di seberang perbatasan di Zimbabwe, lebih dari 20 gajah mati ditemukan antara taman nasional Hwange dan Air Terjun Victoria pada bulan Agustus, dengan kekhawatiran bahwa kedua insiden tersebut dapat dikaitkan.
Pihak berwenang saat ini percaya kematian ini disebabkan oleh infeksi bakteri. (Serambinews.com/Syamsul Azman)
• Muhyiddin Yassin Tegaskan Masih PM Malaysia yang Sah, Minta Anwar Ibrahim Membuktikan Klaimnya
• Pelanggar Perbup Prokes Covid Masih Dikenakan Sanksi Sosial belum Dijerat Denda, Ini Alasannya
• VIDEO VIRAL Foto KTP Gadis Cantik, Ternyata Pemotretan Dilakukan Setelah Bangun Tidur