Bocor, Inilah Dokumen Rahasia yang Dirilis Amerika Soal Pembantaian PKI di Indonesia, Ini Bunyinya

Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dokumen AS tentang Pembantaian 1965-66 di Indonesia dirilis pada 2017

SERAMBINEWS.COM - Era pembantaian Pahlawan Revolusi, diikuti dengan penumpasan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada Oktober 1965 merupakan salah satu zaman terkelam Indonesia.

Sejarah mencatat, dalam 6 bulan setidaknya ada setengah juta anggota PKI dan yang berhubungan dengan mereka dibunuh.

Lebih dari satu juta warga dipenjara tanpa persidangan apapun, dan mengalami siksaan berat selama di penjara, ditahan di kondisi tidak manusiawi atau dihukum kerja paksa.

Beberapa dari para anggota PKI ditahan sampai lebih dari 30 tahun.

Pembantaian itu diamini oleh para warga setelah kejadian G30SPKI yang menewaskan para Pahlawan Revolusi, banyak rakyat mendukung militer memberantas PKI di Indonesia.

Pembantaian pun tidak terhindarkan, banyak anggota PKI yang bersembunyi ditangkap, dipenjara tanpa persidangan ataupun langsung dibunuh.

Mengapa Soeharto Tidak Ikut Diculik dan Dibunuh PKI? Alasannya Terungkap

Kisah Burhan Kapak, Berani Bantai Orang Komunis Usai G30S/PKI, Tekad Membunuh Sebelum Dibunuh

PKI disalahkan atas peristiwa G30SPKI setelah kelompok jenderal di bawah komando Jenderal Soeharto mengklaim pembunuhan enam jenderal Pahlawan Revolusi adalah tindakan yang dilakukan oleh PKI dan sekutu 'kiri' mereka yang mencoba mengkudeta Indonesia dengan bantuan China.

Militer pun mengambil alih pemerintahan dan kemudian segera kirimkan kampanye yang memulai pembantaian massal dan hukuman massal.

Dokumen pemerintah AS yang dirilis pada 2017 lalu tentang pembunuhan massal di Indonesia pada 1965-66 menggarisbawahi perlunya pemerintah AS dan Indonesia untuk sepenuhnya mengungkapkan semua materi rahasia terkait, kata Human Rights Watch.

Melansir Human Rights Watch (18 Oktober 2017), dokumen rahasia tersebut sangat penting untuk catatan sejarah pembunuhan yang akurat dan untuk memberikan keadilan bagi kejahatan tersebut.

Rilis pada 17 Oktober 2017, oleh organisasi transparansi publik nonpemerintah Amerika Serikat, Arsip Keamanan Nasional dari 39 dokumen Kedutaan Besar AS di Jakarta menunjukkan bahwa personel diplomatik AS sepenuhnya menyadari skala dan kebiadaban pembunuhan 1965-66.

Dokumen tersebut mengungkapkan bahwa diplomat AS dan rekan Departemen Luar Negeri mereka di Washington, DC, mendokumentasikan puluhan ribu pembunuhan oleh militer, kelompok paramiliter, dan milisi Muslim yang diduga anggota Partai Komunis Indonesia (PKI), dan etnis Tionghoa, serta serikat pekerja, guru, aktivis, dan seniman.

Soeharto dapat Bingkisan dari Sosok Misterius Sebelum G30S/PKI Pecah, Ajudan Merasa Ganjil

5 Fakta Film G30S/PKI, Wajib Diputar Era Soeharto, Pecahkan Rekor Penonton hingga Dilarang

“Dokumen-dokumen yang baru dirilis ini memperjelas bahwa para pejabat AS memiliki pengetahuan rinci tentang pembunuhan massal di Indonesia pada 1965-66,” kata Phelim Kine, wakil direktur Asia.

"Pemerintah AS sekarang perlu merilis dokumen yang tersisa, tidak hanya untuk catatan sejarah dari salah satu kekejaman terburuk abad ke-20, tetapi juga sebagai langkah yang sudah lama tertunda untuk memberikan ganti rugi kepada para korban."

39 dokumen tersebut merupakan bagian dari cache hampir 30.000 halaman dokumen kedutaan yang dibuka mulai tahun 1965 hingga 1968, diproses oleh National Declassification Center, sebuah divisi dari Administrasi Arsip dan Catatan Nasional AS (NARA).

Halaman
123

Berita Terkini