“Abu Madinah secara kebetulan ada jadwal mengajar setiap Jumat di Dayah Darussalam, kemudian diutus pihak pihak Dayah untuk membimbing kalimat syahadat terhadap satu keluarga yang masuk Islam,” kata Camat Labuhan Haji Barat, H Said Suhardi.
Acara pensyahadatan satu anggota keluarga yang masuk Islam di Masjid Baitul Fallah, Dusun Ujong Blang, Gampong Kuta Trieng, bukan saja dihadiri ratusan warga dan tokoh masyarakat Kecamatan Labuhan Haji Barat, melainkan mendapat perhatian besar dari Pemkab Aceh Selatan.
Prosesi pensyahadatan juga disaksikan dua Anggota DPRK Aceh Selatan, Hasbullah dan Nanda Thahir. Tidak ketinggalan Camat Manggeng Abdya, Hamdany SE dan Imam Masjid At-Taqwa Manggeng, Said Firdus dan serta sejumlah tokoh masyarakat Manggeng.
Sebelum dilakukan pensyahadatan, Abu Madinah memberikan bimbingan terhadap saudara baru umat Islam itu agar tekun mempelajari ajaran Islam sehingga mampu melaksanakan ibadah secara benar, sekaligus menjadi penganut Islam yang baik dan benar.
• Jenazah Zulman, TKI yang Meninggal di Malaysia Tiba di Medan, Kini Dalam Perjalanan ke Aceh Selatan
• Sandingkan Foto Wapres Maruf Amin dan Kakek Sugiono, Sulaiman Ditangkap dan Dipecat dari Ketua MUI
• Angin Kencang, Hujan Lebat, Serta Petir Kerap Landa Barat Selatan Aceh Akhir-akhir Ini
Menangis Haru
Sementara Eti Sama Gea (45) setelah mengucapkan kalimat syahadat ketika ditanyai Serambinews.com mengaku sangat bahagia.
Ayah 10 putra-putri dari perkawinannya dengan Fatimah mengatakan keputusan pindah keyakinan murni keinginan bersama istri dan anak, dan sama sekali tidak ada paksaan dari pihak manapun.
Karena tertarik menjadi penganut Islam, Eti Sama rela meninggalkan tempat tinggal sebuah lokasi hutan Morsa lokasi sangat terpencil di kawasan Desa Gunung Baringin, Tapanuli Selatan yang telah dihuni puluhan tahun, kemudian datang ke Aceh.
Ia bersama seluruh keluarga berencana menetap dan berbaur bersama masyarakat di Aceh. “Mungkin, keputusan ini merupakan ilham bagi keluarga ku semua,” kata Eti Sama dengan terbata- bata dan berlinang airmata.
Persaan haru dan bahagia juga dikemukakan, Agusniat (20) -- menantu perempuan dari Eti Sama-- didampingi suaminya, Yaswan Gea (20).
Sambil menangis ibu muda satu anak ini mengaku sangat bahagia setelah masuk Islam.
“Mudah-mudahan ke depannya saya terus berjuang untuk menjadi Islam. Mudah-mudahan Allah SWT bisa membuka rezeki kepada kami. Kami keluarga sangat sederhana dan hidup sangat susah. Setelah ini (masuk Islam) kami terus berjuang, mudah-mudahan kami bisa bahagia untuk selamanya,” ungkap Agusniat sambil menangis.
Ungkapan ibu muda ini diaminkan oleh seluruh warga mendampinginya di Masjid Baitul Fallah.
Warga Wakafkan Lahan untuk Bangun Rumah
Keputusan keluarga dari Tapanuli ini masuk Agama Islam mendapat simpati dari banyak pihak. Bantuan dari warga dan tokoh masyarakat terus mengalir.