Tapi sebenarnya, di mata penduduk lokal kotoran sapi itu adalah suatu bahan yang sangat berharga.
Wilayah Tibet tidak memiliki banyak kayu.
Sehingga penduduknya sering menggunakan kotoran sapi kering sebagai pengganti kayu bakar untuk memasak.
Walau demikian, kotoran sapi yang sudah dikeringkan itu tidak lagi memiliki bau yang tidak sedap.
Sehingga tak perlu khawatir bau asap dari kotoran sapi yang dibakar itu masuk dan bercampur dengan aroma masakan.
Di mata orang Tibet, kotoran sapi adalah sejenis kekayaan.
Setiap rumah tangga yang memiliki lebih banyak kotoran sapi menunjukkan bahwa mereka memiliki lebih banyak uang.
Untuk membuktikan bahwa rumahnya makmur, mereka meletakkan kotoran sapi di tembok untuk dikeringkan.
Melansir Science Daily, warga tradisional Tibet yang masih bersifat nomaden selama musim dingin yang panjang juga menghabiskan sebagian waktu mereka di dalam rumah.
Mereka memasak dan menghangatkan diri menggunakan kotoran sapi yak yang dibakar di dalam rumahnya.
Sementara itu, rumah mereka yang dibuat dari batu atau tenda tradisional dibangun secara sederhana.
Yaitu hanya terdiri dari satu ruangan yang ditempati oleh seluruh anggota keluarganya untuk tidur, makan dan juga memasak.(Serambinews.com/Yeni Hardika)
BACA JUGA BERITA POPULER
• Turki ke Prancis: Jika Tidak Suka Kami Mendukung Azerbaijan, Mengapa Anda Berpihak ke Armenia?
• Viral Video TikTok WNI Bagikan Pengalaman Liburan ke Korea Utara, Ternyata Tak Seseram Dugaannya
• Tanggapi Donald Trump dalam Debat Perdana Pilpres AS Joe Biden Ucapkan Insya Allah, Mengapa?