SERAMBINEWS.COM, ISTANBUL - Sebuah kapal pengeboran Turki telah meninggalkan daerah pantai baratdaya Siprus dan mencapai pantai Turki.
Berdasarkan data pengiriman Refinitiv Eikon yang menunjukkan kembalinya kapal tersebut pada Senin (5/10.2020).
Hal itu dinilai sebagai sebuah langkah yang menurut Uni Eropa akan membantu meredakan ketegangan di Mediterania Timur.
Pemerintah Siprus Yunani yang diakui secara internasional sebagai anggota Uni Eropa, telah lama berselisih dengan Turki mengenai perairan laut dan masalah lainnya.
Kapal Turki mulai melakukan pengeboran minyak dan gas di dekat Siprus sejak tahun lalu.
Para pemimpin Uni Eropa Jumat pekan lalu lalu meyakinkan Siprus bahwa blok itu akan menghukum Turki jika terus melakukan pengeboran di daerah Mediterania yang disengketakan.
Setelah menolak seruan Siprus untuk menjatuhkan sanksi pada Ankara.
• Uni Eropa Jatuhkan Sanksi ke Belarusia dan Memperingatkan Turki
Kapal Yavuz mulai beroperasi di barat daya Siprus yang kemudian diperpanjang hingga 12 Oktober, dalam tindakan yang digambarkan oleh Yunani, sekutu dekat Siprus, sebagai tindakan provokatif.
Yavuz pertama kali memulai operasi di timur Siprus pada Juli 2019.
Namun, data pelacakan kapal menunjukkan Yavuz berada di dekat pelabuhan Tasucu di provinsi Mersin Turki pada Senin pagi, setelah diberangkatkan pada Minggu dari daerah barat daya Siprus.
Menyambut berita tersebut, juru bicara eksekutif Uni Eropa, Komisi Eropa, mengatakan:
"Kepergian tersebut merupakan langkah sambutan lain menuju de-eskalasi di Mediterania timur dan kami berharap untuk langkah serupa dan lebih lanjut ke arah ini."
“Ini adalah sinyal penting,” katanya dalam pengarahan reguler.
• Turki Bertekad Lindungi Wilayahnya di Mediterania Timur, Tempat Cadangan Migas Terbesar Tersimpan
Kawasan itu sempat memanas setelah fregat Turki dan Yunani bertabrakan di laut pada Agustus 2020 dekat kapal eksplorasi Turki.
Tetapi kembali tenang setelah Turki dan Yunani setuju. untuk melanjutkan pembicaraan eksplorasi yang berakhir pada 2016.